²©²ÊÍøÕ¾

Market Insight

Eropa Resesi, Amerika Nyusul! Bersiap Harga Emas Bakal Rekor

Putu Agus Pransuamitra, ²©²ÊÍøÕ¾
09 June 2023 17:55
Gold bars are stacked in the safe deposit boxes room of the Pro Aurum gold house in Munich, Germany,  August 14, 2019. REUTERS/Michael Dalder
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga emas dunia melesat nyaris 1,5% ke US$ 1.967/troy ons pada perdagangan Kamis (8/6/2023) kemarin, melansir data Refinitiv. Zona euro yang sudah resmi mengalami resesi membuat harga emas melesat, selain itu perekonomian Amerika Serikat (AS) juga sudah menunjukkan tanda-tanda pelambatan.

Sebagai aset aman (safe haven) permintaan emas biasanya akan meningkat ketika terjadi resesi. Eurostat Kamis kemarin merervisi pertumbuhan ekonomi zona euro menjadi -0,1% quarter-to-quarter (qtq) pada kuartal I-2023. Pada kuartal sebelumnya, produk domestik bruto (PDB) juga tumbuh negatif, sehingga disebut mengalami resesi teknikal.

Yang menarik, harga emas saat ini terbilang cukup mahal meski berada pada era suku bunga tinggi yang merupakan musuh utama logam mulia. Suku bunga tinggi khususnya di Amerika Serikat membuat imbal hasil obligasi AS (Treasury) semakin tinggi, yang membuat emas tidak menarik. Sebabnya, emas tidak memberikan imbal hasil, berbeda dengan Treasury yang juga sama dianggap aset safe haven.

Selain itu, suku bunga tinggi juga membuat dolar AS kuat, yang bisa menekan pergerakan emas.

Fakta harga emas masih mahal, bahkan nyaris menembus rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072/troy ons pada 4 Mei lalu tentunya menjadi kabar baik bagi investor emas. Apalagi, jika Amerika Serikat akhirnya mengalami resesi.

Bank investasi Goldman Sachs memproyeksikan ada probabilitas sebesar 25% Amerika Serikat akan mengalami resesi 12 bulan ke depan. Jika resesi terjadi dan inflasi menurun, bank sentral AS (The Fed) tentunya mulai mempertimbangkan untuk memangkas suku bunga acuannya.

Penguatan emas kemarin pun terjadi akibat ekspektasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pekan depan. Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 70% The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di 5% - 5,25%.

fedFoto FedWatch CME Group

Perangkat yang sama menunjukkan ada probabilitas sebesar 34% suku bunga akan dipangkas sebesar 25 basis poin pada Januari 2024.

Dalam kondisi tersebut, emas tentunya akan diuntungkan dan bisa terbang memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa lagi.

Apalagi, bank sentral di berbagai negara sangat agresif memborong emas. World Gold Council pada Mei lalu melaporkan bank sentral di berbagai negara memborong 228,4 ton emas pada kuartal I-2023. Pembelian tersebut melesat 176% dibandingkan kuartal I tahun lalu, saat perang Rusia-Ukraina baru meletus pada Februari 2022.

Pembelian tersebut juga menjadi rekor terbesar di kuartal I, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"(Pembelian) ini mengesankan, mengingat pada tahun lalu terjadi rekor permintaan," tulis World Gold Council.

Bank sentral Singapura dilaporkan memborong 69 ton emas, disusul China 58 ton, Turki 30 ton, dan India 7 ton.

Pembelian emas yang agresif mulai terjadi sejak perang Rusia - Ukraina pecah. Amerika Serikat dan sekutu yang membekukan cadangan devisa Rusia dalam bentuk dolar AS sebagai sanksi membuat banyak yang melihat Paman Sam menggunakan greenback sebagai senjata untuk menekan negara lain.

Akhirnya bank sentral pun mengurangi porsi dolar AS dalam cadangan devisanya dan menambah jumlah emas. Kondisi tersebut tentunya akan menguntungkan emas, sehingga peluang memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa menjadi lebih besar.

²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA REEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(pap/pap)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation