
Kerugian BBKP Berkurang, Namun Nilai Saham Belum Membaik

- Selama sebulan terakhir harga saham BBKPÌýmasih belum membaik atau turun 10%, ini sejalan dengan kinerja keuangan yang masih merugi.
- Penyaluran kredit susut membuat risiko kredit macet meningkat menjadi PR perusahaan untuk memperbaiki kualitas aset-nya.Ìý
- Aksi korporasi right issue pada Mei 2023 lalu diharapkan bisa mendongkrak penyaluran kredit ke depan agar bottom line semakin membaik.
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Selama sebulan terakhir harga saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) telah anjlok lebih dari 10% hingga perdagangan Rabu (23/8/2023). Bahkan, sejak awal tahun saham ini masih betah di zona merah, susut 5,68% ke harga Rp95/saham .
Anjlok-nya saham BBKP disinyalir masih berkorelasi dengan kinerja bottom line yang masih merugi. Kendati masih merugi sebenarnya nilai kerugian membaik dibandingkan sebelumnya. Dimana pada sepanjang paruh pertama tahun ini, Bank Bukopin mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp2,88 triliun, susut dari periode yang sama tahun sebelumnya yang rugi Rp3,32 triliun.
Kerugian yang berhasil ditekan terjadi karena perusahaan mampu membalikkanÌý kerugian dari perubahan nilai wajar aset keuangan dari Rp50,60 juta pada semester I-2022 menjadi untung Rp123,68 miliar pada paruh pertama tahun ini. Tak hanya itu, Bukopin mencatat ada kenaikan pendapatan biaya, komisi, dan administarasi dari Rp95 miliar menjadi Rp120 miliar.
Pada periode yang sama BBKP berhasil memperbaiki efisiensi perusahaan yang terlihat dari rasio beban operasional terhadap pendapatan (BOPO) menjadi 251,15%, turun 5533 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan begitu, kerugian bisa ditekan hingga susut 13,25% menjadi Rp2,88 triliun.
Bagaimana dengan kualitas aset-nya?
Sebagai perusahaan yang menjalankan bisnis bank, BBKP mendapatkan keuntungan dari bunga yang dihasilkan melalui penyaluran kredit yang diberikan. Hingga akhir Juni 2023, outstanding kredit mencapai Rp47,2 triliun, angka ini susut dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp51,4 triliun.
Penyusutan kredit yang diberikan membuat aset Bank Bukopin ini turun 1,5% menjadi Rp87,5 triliun. Adapun dana pihak ketiga atau dana simpanan yang dihimpun nasabah mengalami kontraksi 4,3% yoy menjadi Rp46,88%.
Himpunan dana yang terkontraksi disertai dengan penyaluran kredit belum ekspansif, membuat kualitas aset BBKPÌýbelum membaik. Hal ini terlihat dari rasio non performing loan (NPL) secara gross masih di level 10,53%, nilai ini naik dari 9,89% dari periode akhir Juni 2022.
Turun-nya outstanding kredit menunjukkan perusahaan belum optimal menyalurkan kredit, apabila ini belum bisa tumbuh ekspansif ke depan, tentu akan berdampak domino pada pendapatan perusahaan yang menggantungkan bunga sebagai motor utama pencetak keuntungan. Kendati begitu, kualitas aset ini ada potensi bisa membaik sejalan dengan prospek right issue yang sempat dilakukan perusahaan Mei lalu.Ìý
Prospek Right Issue bagi Bisnis Berkelanjutan BBKP
Kualitas aset yang belum membaik serta bottom line masih merugi menjadi alasan BBKP butuh suntikan modal untuk menopang kegiatan usahanya. Syukurnya pada Mei lalu, Bukopin melaksanakan aksi korporasi untuk menambah modal melalui right issue.
Dalam aksi korporasi tersebut, Kookmin Bank Financial Group (KBFG) sebagai induk usaha menjadi pembeli siaga yang siap menyerap saham right issue apabila tidak ditebus pemegang saham publik. Sebelumnya, pada 2018 lalu grup raksasa keuangan asal Korea Selatan ini juga telah menginvestasi lebih dari Rp10 triliun ke BBKP.
Aksi right issue telah tuntas pada 31 Mei 2023 lalu dengan raihan dana segar mencapai Rp12 triliun, dimana sebanyak Rp8 triliun disumbang oleh Kookmin Bank. Serapan dari pengendali tersebut setara dengan 80,2 miliar lembar saham atau 67% dari saham baru yang dikeluarkan.
Dukungan luar biasa dari Kookmin Bank diharapkan bisa menjadi langkah BBKP untuk semakin ekspansif dalam bisnisnya. Melansir dari rencana right issue, menggunakan dana yang diraih tersebut bakal digunakan untuk kegiatan ekspansi kredit, dimana mayoritas kredit akan disalurkan kepada korporasi.
Pilihan menyalurkan kredit kepada korporasi merupakan strategi top down yang diambil Bank KB Bukopin dengan tujuan menggencarkan ekspansi kredit sekaligus meningkatkan kualitas. Dengan strategi ini, BBKP akan memfokuskan ke wholesale atau corporate banking terlebih dahulu, baru kemudian ke retail banking.
Valuasinya Murah atau Mahal?
Menggunakan metrik price to book value (PBV) hingga perdagangan yang berakhir pada Rabu (23/8/2023), BBKP dihargai sebesar 1,03 kali. Nilai ini masih di atas rata-rata PBV selama lima tahun terakhir sebesar 0,97 kali. Maka dari itu, secara teoritis valuasi BBKP sudah premium atau mahal, hanya saja berdasarkan rule of thumb nilai PBVÌý1,03 sudah mulai mendekati area fair value.Ìý
![]() Valuasi BBKP menggunakan metrik price to book value (PBV) |
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan :ÌýArtikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbal dari keputusan tersebut.Ìý
(tsn/tsn)