
Bedah Jeroan PNM, Seberapa Besar Menopang Keuangan BRI?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi salah satu penopang kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI selama semester I-2023.
PNM membukukan laba bersih Rp754 miliar atau tumbuh 64,4% secara tahunan (YoY) sepanjang 6 bulan pertama 2023. Dari sisi top line, pendapatan bunga bersih PNM Rp5,6 triliun, naik 27,7% yoy.
Anak usaha yang dimiliki 99,99% oleh BRI tersebut memiliki total aset Rp50,7 triliun per 30 Juni 2023. Outstanding pinjaman PNM mencapai Rp45,6 triliun, meningkat 18,6% yoy selama semester pertama 2023.
Marjin bunga bersih (NIM) PNM naik 1,1% menjadi 24,70% dengan cost of fund (CoF) yang turun 1,2% menjadi 6,90%.
PNM menjadi penyedia pinjaman kelompok terbesar di Indonesia dengan melayani lebih dari 14,8 juta peminjam dan memberikan pinjaman yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan kurang mampu.
Jaringan PNM luas dengan +4.500 outlet di seluruh Indonesia. Tenaga penjualan PNM tergolong kuat dengan +47.000 petugas akun. Informasi saja, BRI menjadi peraih laba bersih terbesar di antara perbankan RI, yakni Rp29,42 triliun selama paruh pertama 2023.
Tidak hanya di antara raksasa perbankan, BRI juga merupakan emiten dengan laba terjumbo di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang semester I tahun ini.
Perolehan laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan bunga bersih yang naik 1,43% menjadi Rp 65,54 triliun pada semester I-2023.
Seiring dengan peningkatan tersebut, beban bunga BRI juga membengkak 63,71% menjadi Rp 20,05 triliun. Rasio beban bunga terhadap bunga enam bulan pertama tahun ini pun membengkak jadi 23,42%, dari yang sebelumnya hanya 15,93%.
Pada penyaluran kredit, BRI secara konsolidasi tercatat sebesar Rp 1.202,13 triliun, meningkat 5,54% yoy pada semester I-2023.
Pendorong pertumbuhan kredit BRI adalah segmen mikro. Emiten bersandi BBRI ini mencatat kredit mikro tumbuh double digit 11,41% yoy menjadi Rp 577,94 triliun. Dengan demikian kredit mikro berkontribusi 48,08% terhadap total penyaluran pembiayaan kepada pihak ketiga.
Total sumbangsih kredit UMKM terhadap portofolio BRI mencapai 84,48%, atau secara nilai mencapai rekor sebesar Rp 1.015,54triliun. Ini menjadi kali pertama kredit UMKM BRI menembus di atas Rp1.000 triliun.
Dengan ini, target BRI untuk mencapai rasio kredit UMKM85% akan tercapai lebih cepat.
Holding Ultramikro (UMi)
Terkait perkembangan Holding Ultra Mikro (UMi), yang melibatkan PNM dan Pegadaian dengan BRI sebagai induk, hingga akhir kuartal II 2023 Holding UMi telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah pinjaman dan 162 juta nasabah simpanan mikro dengan didukung 1.013 unit kantor co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro).
Pertumbuhan kredit itu membawa aset BRI naik 9,21% yoy menjadi Rp 1.805,15 triliun. Pemerintah Indonesia saat ini mendefinisikan segmen ultra mikro sebagai bisnis yang membutuhkan pembiayaan di bawah Rp10 juta.
Pinjaman untuk segmen ini disalurkan melalui lembaga keuangan non bank (LKNB) dalam bentuk pinjaman individu atau kelompok, disertai dengan program pendampingan dan pelatihan wajib.
Sebagian besar segmen ultra mikro adalah masyarakat yang baru memulai usaha kecil, membutuhkan pembiayaan dalam waktu singkat (3 - 6 bulan), dan limit di bawah Rp5 juta.
BRI mendefinisikan segmen ultra mikro sebagai bisnis yang memperoleh pinjaman dengan batas maksimum Rp50 juta.
UMi kini telah memasuki tahun kedua. Kolaborasi ini banyak menciptakan inovasi untuk meningkatkan literasi keuangan untuk kesejahteraan pelaku usaha mikro dan ultra mikro serta percepatan inklusi keuangan. Nasabah PNM Mekaar menjadi salah satu yang merasakan manfaat dari bergabungnya ketiga entitas ini.
Direktur Utama BRI Sunarso mengemukakan segmen ultramikro dan UMKM selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia namun memiliki akses terbatas pada layanan keuangan formal seperti perbankan. Sehingga melalui Holding UMi tantangan tersebut diharapkan dapat terfasilitasi.
"Sampai Juni 2023, Holding UMi telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah peminjam atau debitur, dan 162 juta nasabah simpanan mikro. Dan itu didukung oleh 1.013 unit kantorco-location(SENYUM/Sentra Layanan Ultra Mikro) yang dipakai bersama," ujar Sunarso, dikutip dari website PNM (13/9/2023).
Sebanyak, 14,8 juta perempuan prasejahtera dilayani oleh Holding UMi melalui produk Mekaar dari PNM. Produk pembiayaan PNM Mekaar dinilai ramah karena tanpa menggunakan jaminan.
Saat ini, sekitar 110 ribu ketua kelompok nasabah PNM Mekaar juga telah bergabung menjadi agen BRILink Mekaar. Mereka bisa memberikan pelayanan keuangan seperti pembelian pulsa, transfer uang disamping menjalankan usaha yang memang sudah berjalan. Dengan menjadi agen BRILink Mekaar, pendapatan para nasabahpun bertambah dan bisa memberi tambahan untuk ekonomi keluarganya.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menyatakan, nasabah PNM bisa memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh Holding UMi dan meningkatkan inklusi keuangan. Melalui pembukaan rekening Simpedes UMi, proses pencairan yang sebelumnya masih berjalan secara konvensional kini lebih terstruktur dan risiko pendistribusian terminimalisir.
"Karena memang inilah yang menjadi tujuan utama pendiriang Holding Ultramikro bahwa keberadaan holding akan meningkatkan layanan kepada pelaku ultra mikro, selain perluasan kesempatan mendapatkan akses pembiayaan," katanya.
"Dengan adanya holding UMi bersama tiga entitas, target besar untuk mensejahterakan kelompok ultramikro itu lebih mudah dicapai. Bukan untuk kami, tapi untuk kehidupan mereka yang lebih baik," jelas Arief.
Ia juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap 110 ribu nasabah PNM Mekaar yang kini telah menjadi agen BRILink Mekaar dan terus gigih menjalani usaha untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi ekonomi keluarga. Jika sebelumnya pendapatan nasabah berasal dari satu sumber usaha, kini bertambah sejak bergabung menjadi agen.
Inklusi keuangan kepada nasabah PNM Mekaar juga menjadi salah satu komitmen PNM dan seluruh anggota Holding Ultramikro dalam membantu pemerintah menciptakan kehidupan sehat dan sejahtera sesuai pilar sosial dalam SDGs.
Pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan merupakan 3 aspek utama dari empat aspek tujuan pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals(SDGs) selain pembangunan hukum dan tata kelola.
Arief menegaskan sejak 13 September 2021 bergabung dalam Holding UMi paling sedikit ada 8,5 juta nasabah yang membuka rekening bank di BRI pada produk Simpedes UMi.
Segmen ultra mikro memang masih banyak yang belum terlayani karena masih banyak orang yang belum mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan dari sektor formal. Data ini juga selaras dengan jumlah UMKM yang saat ini di Indonesia tercatat 59,2 juta UMKM.
Seperti sedikit disinggung di atas, Holding Ultra Mikro antara BRI, Pegadaian, dan PNM yang resmi dibentuk pada 13 September 2021, sudah berjalan lebih dari dua tahun.
Holding Ultra Mikro ditargetkan mampu melayani 45 juta nasabah di tahun 2024.
Dengan database nasabah 3 entitas Holding Ultra Mikro yang demikian besar, Holding Ultra Mikro menjalankan beberapa inisiatif strategis.
Inisiatif pertama yaitu, integrasi nasabah yang bertujuan untuk memberikan journey nasabah Ultra Mikro yang komprehensif dengan menyediakan full transaction capability dan personalized offers untuk mengintegrasikan solusi cross selling yang sesuai dengan kebutuhan para nasabah.
Bisa dibilang, PNM memberikan pemberdayaan awal kepada yang unfeasible dan unbanked sehingga nasabah dapat mendirikan usaha dan menjadi wirausaha mandiri (Empower).
Kemudian, Pegadaian dan BRI sebagai induk selanjutnya akan melayani kebutuhan pinjaman individu para nasabah lulusan PNM yang telah menjadi layak dan bankable melalui penawaran produk yang lebih luas.
Kegiatan usaha PNM dan perusahaan anak PNM berfokus pada penyaluran dana untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Korporasi (UMKMK).
PNM bergerak dalam bidang jasa pembiayaan dan juga jasa manajemen untuk kreditur UMKMK.
PNM juga menjalankan usaha jasa pembiayaan secara langsung kepada usaha ultra-mikro yang dijalankan perempuan melalui Mekaar (group based lending) dan usaha mikro dan kecil melalui ULaMM dan juga secara langsung melalui Bank Pembiayaan Rakyat/Syariah (BPR/S), Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro/Syariah (LKM/S).
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)