²©²ÊÍøÕ¾

Tersengat January Effect, 5 Emiten Ini Siap Terbang: Ada BRI!

Tasya Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
29 December 2023 12:40
Infografis/ Amazing! 70% Investor Angkatan Corona Adalah Milenial/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Amazing! 70% Investor Angkatan Corona Adalah Milenial/Aristya Rahadian

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tinggal menghitung hari 2023 usai dan sebentar lagi fokus pasar beralih ke fenomena January Effect.

Secara sederhana, January Effect merupakan istilah yang merujuk pada kecenderungan pasar saham akan naik selama Januari. Fenomena musiman ini pertama kali diamati oleh bankir investasi Sidney B. Wachtel pada 1942.

Umumnya, para analis saham menganggap reli Januari disebabkan karena kembalinya para investor memborong saham usai 'bersih-bersih' portofolio pada akhir tahun sebelumnya.

Penjelasan lainnya, investor menggunakan bonus dan kas yang menumpuk di akhir tahun untuk masuk lagi ke market pada Januari.

Secara historis, menurut data 10 tahun terakhir (2013-2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menghijau selama Januari dengan kenaikan rerata 0,95% dan kemungkinan menghijau sebesar 64%.

Dalam periode tersebut, kenaikan terbesar IHSG selama Januari terjadi pada 2019, yakni sebesar 5,46%. Sedangkan, penurunan terbesar selama Januari pada 2020 (-5,71%). (Lihat grafik di bawah ini).

Bagi investor yang ingin memanfaatkan momen January Effect di bursa RI, ada baiknya melihat kinerja saham-saham blue chip yang terdaftar di indeks IDX30.

IDX30 mengukur kinerja harga dari 30 saham yang punya likuiditas tinggi dan kapitalisasi jumbo serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Dari 30 saham emiten besar di IDX30, tercatat setidaknya lima saham yang punya kecenderungan menguat selama Januari yang lebih tinggi di antara lainnya.

Kelimanya adalah emiten perunggasan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), duo bank besar Tanah Air yaitu PT PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), kemudian ada emiten perminyakan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

CPIN menjadi saham penghuni IDX30 dengan probabilitas kenaikan tertinggi, yakni mencapai 90% dalam periode 2014-2023. Rerata kenaikannya pun cukup tinggi, mencapai 7,29%.

Posisi kedua dengan probabilitas kenaikan tertinggi selama 10 tahun terakhir ditempati BMRI sebesar 80%. Rata-rata kenaikan secara bulanan di Januari mencapai 2,27%.

Selanjutnya, ada MEDC mencatatkan rata-rata kenaikan sepanjang 10 tahun terakhir sebanyak 12,46%, dengan probabilitas penguatan mencapai 70%.

Dengan probabilitas kenaikan yang sama, posisi selanjutnya ditempati BBRI dan BRPT dengan masing-masing rata-rata kenaikan sebanyak 1,39% dan 8,48%.

Namun, untuk BPRT perlu diakui bahwa pada Desember tahun ini pergerakannya sudah sangat signifikan mencapai lebih dari 30%. Oleh karena itu, jika pergerakan di Januari depan tidak terlalu atraktif akan cukup wajar.


Data di atas setidaknya bisa menjadi referensi untuk investasi pada awal tahun depan. Namun, tetap perlu diingat bahwa risiko seperti perlambatan ekonomi global kemudian risiko geopolitik tetap perlu diantisipasi dan selalu memahami bahwa kinerja masa lampau tidak selalu bisa digunakan untuk memprediksi masa depan

²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA RESEARCH 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation