Pasar keuangan domestik hari ini Senin (03/03/2025) diperkirakan masih akan cukup rawan terkoreksi di tengah berbagai sentimen khususnya dari dalam negeri yang dapat langsung berdampak pada pasar keuangan. Selengkapnya mengenai sentimen pasar pekan ini bisa dibaca pada halaman 3 artkel ini.
Pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, IHSG ditutup ambruk ditutup anjlok 3,31% di level 6.270,60. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak September 2021.
Jatuhnya IHSG memperpanjang penurunan IHSG perdagangan kemarin, tercatat di sepanjang 2025 IHSG telah ambruk 11,43% dan menjadi penurunan terburuk sejak 5 Agustus 2024.
Pada perdagangan kemarin, investor asing tampak melakukan net sell sebesar Rp2,91 triliun. Alhasil secara year to date/ytd, net sell investor asing tercatat sebesar Rp21,9 triliun.
Secara sektoral, basic materials menjadi sektor dengan penurunan paling dalam pada penutupan perdagangan Jumat lalu dengan depresiasi sebesar 5,55%, kemudian diikuti dengan sektor infrastructures yang terkoreksi 3,77%.
Di saat yang bersamaan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengakhiri perdagangan pada akhir pekan lalu di posisi Rp16.575/US$, dalam sehari melemah 0,79%, begitu pula dalam sepekan terakhir, rupiah tampak terdepresiasi sebesar 1,69%.
Sentimen penekan mata uang Garuda yakni soal tarif Trump yang kembali mempertegas tabuhan genderang perang dagangnya dengan mengumumkan tarif baru terhadap Meksiko dan Kanada sebesar 25% akan mulai berlaku pada awal pekan depan.
Sementara China akan dikenakan tambahan tarif 10% pada awal pekan depan pula. Keputusan ini memperkuat kebijakan proteksionisme ekonomi yang menjadi ciri khas pemerintahannya, sekaligus menambah ketidakpastian di pasar global.
Kebijakan tarif ini sebelumnya sempat ditangguhkan pada 3 Februari untuk jangka waktu satu bulan, yang menyebabkan kebingungan tentang apakah tarif akan kembali diberlakukan atau tidak setelah periode penundaan berakhir.
Dalam sebuah unggahan di Truth Social pada Kamis (27/2/2025), Trump memastikan bahwa tarif tersebut akan berjalan sesuai jadwal.
Dalam pernyataannya, Trump mengklaim bahwa perdagangan narkotika ilegal dari Meksiko dan Kanada ke AS masih berada pada tingkat yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima, meskipun kedua negara telah berjanji untuk meningkatkan pengawasan di perbatasan mereka.
Tertekannya pasar saham dan nilai tukar rupiah ini juga tercermin dari derasnya dana asing yang keluar dari pasar keuangan domestik.
Bank Indonesia (BI) menunjukkan data transaksi periode 24 - 27 Februari 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp10,33 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp7,31 triliun di pasar saham, Rp1,24 triliun di pasar SBN, dan Rp1,78 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Selanjutnya, beralih pada imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang bertenor 10 tahun terpantau mengalami penurunan tipis menjadi 6,925% pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Penurunan imbal hasil ini terjadi setelah sempat mengalami spike hingga titik tertingginya di angka 7,007%.
Perlu diketahui, hubungan yield dan harga pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield turun berarti harga obligasi naik, hal ini menunjukkan investor yang sedikit melirik SBN Tanah Air.
Indeks saham di AS berhasil naik pada hari Jumat untuk menutup minggu yang bergejolak dan bulan yang merugi bagi indeks utama.
Sesi perdagangan Jumat lalu sempat mengalami penurunan singkat setelah Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berselisih di Ruang Oval, yang meningkatkan kekhawatiran tentang risiko geopolitik yang lebih tinggi.
S&P 500 naik 1,59% pada hari Jumat dan ditutup di 5.954,50. Dow Jones Industrial Average naik 601,41 poin, atau 1,39%, dan berakhir di 43.840,91. Nasdaq Composite melonjak 1,63% menjadi 18.847,28.
Saham mengalami reli tajam menjelang penutupan hari Jumat. Sebagian dari itu mungkin terkait dengan penyesuaian ulang indeks dan sumber pembelian teknis lainnya. Terdapat ketidakseimbangan besar pada sisi beli untuk pesanan penutupan pasar di Bursa Efek New York. Sejak awal bulan, Nasdaq memimpin penurunan, anjlok hampir 4% di bulan Februari, sebagian besar karena penurunan 3,5% dalam minggu ini. Ini merupakan bulan terburuk bagi indeks berbasis teknologi tersebut sejak April 2024.
S&P 500 turun sekitar 1% dalam seminggu dan 1,4% di bulan Februari. Sementara itu, Dow mampu berkinerja lebih baik, naik sekitar 1% dalam seminggu.
Namun, secara bulanan, indeks berisi 30 saham ini turun 1,6%. Indeks utama sempat berbalik negatif untuk sementara pada hari Jumat setelah Trump, bersama Wakil Presiden JD Vance, bersitegang dengan Zelenskyy dalam momen luar biasa di depan media di Gedung Putih. Para pemimpin bertemu padaÌý Jumat lalu untuk membahas kemungkinan kesepakatan hak mineral Ukraina untuk AS, yang diharapkan investor dapat menjadi langkah awal menuju akhir perang dengan Rusia.
"Kamu harus membuat kesepakatan atau kami keluar," kata Trump kepada Zelenskyy pada satu titik. "Kamu sedang berjudi dengan Perang Dunia III." Trump kemudian menulis di Truth Social bahwa Zelenskyy "belum siap untuk perdamaian jika Amerika terlibat." "Dia bisa kembali ketika dia siap untuk perdamaian," tambah presiden, yang menjanjikan akhir cepat untuk perang Rusia-Ukraina selama kampanyenya.
Indeks Volatilitas Cboe, yang mengukur ketakutan di Wall Street, melonjak saat kedua pemimpin saling beradu pendapat. Indeks tersebut naik ke 22,40 pada satu titik, level tertingginya sejak 27 Januari.
Sepanjang perdagangan hari ini dan satu pekan depan, sentimen baik dari dalam maupun luar negeri akan mewarnai pergerakan pasar keuangan Tanah Air, seperti data PMI dan Indeks Harga Konsumen Indonesia (IHK) hingga kekhawatiran soal tarif Trump yang akan diterapkan Selasa (4/3/2025).
Sentimen Hari Ini
Inflasi dan PMI Manufaktur
Pada Senin (03/03/2025), ada dua sentimen bagi Indonesia, yang pertama adalah Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur serta data IHK.
PMI Manufaktur Indonesia periode Januari 2025 terpantau berada di zona ekspansif (>50) dengan angka 51,9.
Ini adalah pertumbuhan aktivitas pabrik selama dua bulan berturut-turut dan laju terkuat sejak Mei 2024, dengan output meningkat selama tiga bulan dan menandai peningkatan terkuat sejak Mei lalu. Selain itu, pesanan baru terus meningkat di tengah peningkatan pesanan luar negeri selama dua bulan berturut-turut.
Lebih lanjut, perusahaan meningkatkan aktivitas pembelian mereka, menjelang bulan puasa di bulan Maret.
Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorang mengungkapkan faktor masih berlanjutnya diskon tarif listrik 50% membuat IHK secara bulanan berpotensi mengalami deflasi.
Namun, laju deflasi lebih lanjut tertahan oleh kenaikan harga cabai akibat faktor musiman cuaca serta permintaan yang meningkat menjelang bulan Ramadhan. Selain itu, kenaikan harga emas juga turut menjadi faktor penopang inflasi, seiring dengan meningkatnya permintaan emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global.
"Memasuki momen Ramadhan dan menjelang Lebaran, tekanan inflasi diperkirakan mulai meningkat, terutama dari kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) dan permintaan barang serta jasa yang lebih tinggi," kata Hosianna.
Pada hari yang sama, akan ada data Amerika Serikat (AS) soal S&P Global Manufacturing PMI serta ISM Manufacturing PMI.
Kedua data ini masih diperkirakan bergerak di atas angka 50 yang menunjukkan kondisi manufaktur AS dalam kategori ekspansif.
Rapat Kerja Menteri Keuangan
Hari ini, Komisi XI DPR akan menggelar rapat Kerja dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy di ruang rapat Komisi XI DPR, Senayan, Jakarta Pusat.Ìý
Rapat ini menjadi penting di tengah guncangan eksternal yang menekan ekonomi domestik pada pekan lalu. Menarik ditunggu apa langkah pemerintah dalam mengantisipasi hal yang terburuk serta apakah ada kebijakan baru pemerintah dalam menghadapi besarnya tekanan dan lketiakpstian global.
Sentimen Pekan Ini: Data Tenaga Kerja AS Hingga Pidato The Fed
Pada Selasa (04/03/2025), Presiden AS, Donald Trump kembali mempertegas tabuhan genderang perang dagangnya dengan mengumumkan tarif baru terhadap Meksiko dan Kanada sebesar 25% akan mulai berlaku pada 4 Maret, sementara China akan dikenakan tambahan tarif 10% pada tanggal yang sama. Keputusan ini memperkuat kebijakan proteksionisme ekonomi yang menjadi ciri khas pemerintahannya, sekaligus menambah ketidakpastian di pasar global.
Kebijakan tarif ini sebelumnya sempat ditangguhkan pada 3 Februari untuk jangka waktu satu bulan, yang menyebabkan kebingungan tentang apakah tarif akan kembali diberlakukan atau tidak setelah periode penundaan berakhir.
Dalam sebuah unggahan di Truth Social pada Kamis (27/2/2025), Trump memastikan bahwa tarif tersebut akan berjalan sesuai jadwal.
Selain itu, ia mengumumkan bahwa China yang saat ini sudah dikenai tarif 10% akan menghadapi tambahan tarif 10% lagi, sehingga total tarif yang dikenakan terhadap impor China akan meningkat menjadi 20% mulai 4 Maret.
Trump juga menegaskan bahwa tanggal 2 April akan tetap menjadi hari berlakunya kebijakan tarif timbal balik (resiprokal) yang ia canangkan.
Kemudian di akhir pekan ini, Jumat (07/03/2025), terdapat sentimen soal U.S. unemployment rate serta Non-Farm Payroll (NFP).
Tingkat pengangguran AS turun 0,1 poin persentase menjadi 4,0% pada Januari 2025, menandai level terendah sejak Mei dan sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 4,1%. Jumlah individu yang menganggur menurun sebesar 37.000 menjadi 6,85 juta, sementara lapangan kerja meningkat sebesar 2.234 menjadi 163,9 juta.
Selain itu, tingkat partisipasi angkatan kerja meningkat menjadi 62,6%, dan rasio lapangan kerja-penduduk meningkat menjadi 60,1%.
Beralih ke data NFP, perekonomian AS menambahkan 143 ribu pekerjaan pada Januari 2025, jauh di bawah kenaikan yang direvisi naik sebesar 307 ribu pada Desember dan perkiraan sebesar 170 ribu.
Pidato The Fed
Sejumlah petinggi The Fed akan berbicara pada event pekan ini. Pernyataaan mereka dipastikan akan ditunggu karena menjadi petunjuk pasar ke depan.
Gubernur Christopher J. Waller akan berbicara pada Economic Outlook di Wall Street Journal CFO Network Summit, New York, N.Y pada Kamis (6/2/2025).
Pada Jumat (7/2/2025), Gubernur Michelle W. Bowman akan berbicara pada diskusi "Monetary Policy Transmission Post-COVID" di University of Chicago Booth School of Business 2025 U.S. Monetary Policy Forum, New York, N.Y.
Puncaknya pada Jumat adalah Chairman The Fed Jerome H. Powell yang akan berbicara di acara Economic Outlook di The University of Chicago Booth School of Business 2025 U.S. Monetary Policy Forum, New York, N.Y.
Ekonomi RI di Awal Ramadhan
Pekan ini ini menjadi minggu pertama Ramadan di bursa perdagangan Indonesia. Datangnya Ramadan diharapkan ikut menjadi pendorong positif bagi pasar keuangan Indonesia. Pasalnya, gairah ekonomi biasanya melaju kencang pada bulan tersebut. Konsumsi masyarakat juga akan mencapai puncaknya selama Ramadan. Kondisi ini akan mendorong penjualan barang dan jasa hingga ekonomi.
Ramadan biasanya akan mendatangkan banyak cuan bagi perusahaan yang bergerak di consumer goods, transportasi, perbankan, hingga ritel. Perusahaan seperti PT Unilever Indonesia, Indofood Group, PT HM Sampoerna, PT Matahari Putra Prima Tbk atau dikenal dengan nama MPPA Retail Group, hingga PT Jasa Marga akan diuntungkan karena penjualannya naik.
Pemerintah percaya diri ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 akan tumbuh kencang di atas 5%. Penyebabnya, momentum Hari Raya Idul Fitri dan Ramadan yang biasanya mendorong konsumsi rumah tangga terjadi pada kuartal I, tak lagi kuartal II.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan pola musimannya, pertumbuhan ekonomi kuartal I tiap tahunnya lebih rendah dibanding kuartal II. Misalnya, pada kuartal I-2022 pertumbuhan ekonominya hanya 5,02% sedangkan kuartal II nya 5,46%. Demikian juga pada kuartal I-2023 yang hanya 5,04% dan kuartal II sebesar 5,17%, meskipun pada kuartal I-2024 tumbuh hingga 5,11% sedangkan kuartal II nya hanya 5,05%.
"Mulai tahun ini Ramadan dan Lebaran geser ke kuartal I, dulu kan di kuartal II sehingga kuartal II paling tinggi selama ini kan," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso di kantornya, Jumat (28/2/2025).
Susiwijono mengatakan, pemerintah menggelontorkan berbagai kebijakan stimulus mulai dari untuk mendorong sisi permintaan masyarakat, maupun dari sisi pasokannya supaya konsumsi rumah tangga bisa naik pesat pertumbuhannya.
"Kita dorong di Maret ini, Insya Allah mudah-mudahan masih bisa (di atas 5%), karena kan dua sisi, daya beli kita jaga mulai gaji ke-13, THR, Bansos, PKH, semua kan kita dorong semua, dari sisi demand ada," tuturnya.
"Dari sisi supply kita kasih juga program-programnya kan, tiket diskonnya mulai tanggal-tanggal Maret atau berapa, tarif tol, PPN DTP, PPh DTP, semua kan jalan," tegas Airlangga.
Sementara dari sisi peredaran uang, Bank Indonesia (BI) menegaskan layanan penukaran uang baru atau program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) digelar mulai pada 3 Maret hingga 27 Maret 2025.
Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono mengatakan Bank Indonsesi sudah menyiapkanÌý Rp 197,6 triliun untuk mengantisipsi besarnya permintaan uang selama Ramadan.
Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:
PMI Manufaktur Indonesia (07:30 WIB)
ISM Manufacturing PMI AS (22:00 WIB)
Rapat Kerja Komisi XI DPR dengan Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas di ruang rapat Komisi XI DPR, Senayan, Jakarta Pusat. Agenda: Strategi Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi & Strategi Pencapaian Tax Ratio (10.00 WIB)
Konferensi pers Kepala BPS terkait IHK Februari 2025 hingga Perkembangan Pariwisata Nasional Januari 2025 di Gedung BPS, Jakarta Pusat (11.00 WIB)
Konferensi pers manajemen PT Pertamina (Persero) di Ballroom Grha Pertamina, Jakarta Pusat (10.00 WIB)
Konferensi pers terkait Penyelenggaraan Mudik Gratis BUMN 2025 dengan 'tema Mudik Aman Sampai Tujuan' di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta Pusat. Narasumber: Menteri BUMN, Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, dan Direktur Utama Jasa Raharja (14.30 WIB)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menyelenggarakan konferensi pers Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal di Main Hall BEI, Jakarta Pusat (17.00 WIB)
Infinix NOTE 50 Series Launch & Media Iftar di Plaza Senayan XXI, Jakarta Pusat (15.00 WIB)
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:
Pemberitahuan RUPS Rencana PT Hillcon Tbk (HILL)
PANGGILAN RupSu emisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan III XL Axiata Tahap I Tahun 2022 (EXCL)
Tanggal ex HMETD PT MNC Energy Investments TbkÌý(IATA)
Jatuh Tempo Surat Berharga Negara seri Surat Perbendaharaan Negara Syariah Seri SPNS03032025 (DJPU)