²©²ÊÍøÕ¾

Newsletter

Pemerintah Buka-bukaan Rencana Hadapi Trump, Sentimen AS-China Memanas

Susi Setiawati, ²©²ÊÍøÕ¾
14 April 2025 06:10
Foto kolase Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping. (REUTERS)
Foto: Foto kolase Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping. (REUTERS)

Perjalanan IHSG dan rupiah sepekan ini hanya akan berjalan selama empat hari. Lantaran terdapat tanggal merah pada Jumat (18/4/2025) sebagai hari libur untuk perayaan Jumat Agung. Meskipun hanya empat hari perdagangan, justru dalam pekan ini terdapat banyak data-data ekonomi yang akan menjadi dorongan pergerakan pasar keuangan Tanah Air.

Banyaknya sentimen dari Amerika Serikat (AS) dan China pada pekan ini akan berdampak besar terhadap perdagangan saham, rupiah, dan SBN pekan ini.

Cadangan Devisa Indonesia

Pada awal pekan Senin (14/4/2025), Bank Indonesia (BI) akan melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia periode Maret 2025. Sebelumnya, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2025 tetap tinggi sebesar 154,5 miliar dolar AS, meski menurun dibandingkan posisi pada akhir Januari 2025 sebesar US$ 156,1 miliar.

Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Posisi cadangan devisa pada akhir Februari 2025 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Cadangan devisa ini Maret menjadi penting karena pada bulan tersebut rupiah ambruk parah. Di sisi lain pemerintah mulai mewajibkan eksportir untuk menempatkan 100% DHE SDA di sistem keuangan Indonesia selama setahun, yang sebelumnya hanya 30% selama 3 bulan.

Penjualan Sepeda Motor dan Mobil Indonesia

Dari kabar otomotif, pada hari yang sama Senin (14/4/2025), akan terdapat data penjualan sepeda motor dan mobil periode Maret 2025.

Sebelumnya, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor di Indonesia pada Februari 2025 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Penjualan motor domestik bulan lalu mencapai 581.277 unit, atau naik 3,74% dibandingkan Januari 2025 yang mencapai 560.301 unit.

Secara tahunan, penjualan Februari 2025 juga tumbuh 4,04% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, secara total penjualan dua bulan pertama 2025 masih sedikit di bawah pencapaian tahun sebelumnya.

Hingga Februari 2025, total penjualan motor di Indonesia mencapai 1.141.578 unit, sedangkan pada periode yang sama tahun 2024, angka tersebut lebih tinggi, yakni 1.151.343 unit.

Kemudian dari sisi penjualan mobil sebelumnya, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil baru pada Februari mengalami peningkatan 16,7% dari Januari. Kenaikan didorong oleh penundaan penerapan opsen di sebagian besar daerah walau kebijakan PPN 12 persen jadi diberlakukan pemerintah mulai Januari.

Wholesales pada Februari mencapai 72.295 unit, bertambah 10.363 unit dari bulan sebelumnya. Selama dua bulan berjalan penjualan mobil baru sudah mencapai 134.227 unit. Hasil ini turun 4,5 persen dari catatan Januari-Februari 2024.

Kepercayaan Konsumen Indonesia

Pada Selasa (15/4/2025), Bank Indonesia (BI) akan merilis data kepercayaan konsumen Indonesia periode Maret 2025.

Sebelumnya, survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Februari 2025 mengklaim keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2025 yang berada pada level optimis sebesar 126,4. Namun, level ini lebih rendah dibandingkan level bulan sebelumnya, yakni 127,2.

Indeks Kepercayaan Konsumen Maret menjadi tolak ukur sangat penting karena akan mencerminkan pola belanja sekaligus minat konsumsi masyarakat Indonesia selama Ramadan tahun ini.

Penjualan Ritel Indonesia

Pada Rabu (16/4/2025), Bank Indonesia (BI) akan merilis data penjualan ritel Indonesia periode Februari 2025. BI memperkirakan penjualan ritel akan menurun pada periode tersebut. Hal ini terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang diperkirakan terkontraksi sebesar 0,5% (yoy) pada peridoe tersebut, setelah meningkat 0,5% (yoy) pada periode sebelumnya.

Neraca Dagang China Hingga Ekspor Impor

Pada hari ini, Senin (14/4/2025), dari mitra dagang terbesar Indonesia, China akan merilis data neraca perdagangan serta ekspor dan impor periode Maret 2025.

Pada periode Februari 2025, China mengekspor sebesar US$215 miliar dan mengimpor US$183 miliar, sehingga menghasilkan neraca perdagangan positif sebesar US$31,7 miliar.

Antara Januari 2025 dan Februari 2025, ekspor China telah menurun sebesar US$110 miliar (-33,7%), dari US$325 miliar menjadi US$215 miliar, sementara impor menurun sebesar US$2,52 miliar (-1,35%) dari US$186 miliar menjadi US$183 miliar.

Data ekspor impor China Februari 2025 menjadi gambaran awal bagaimana dampak perang dagang tarif Trump mempengaruhi perdagangan China.

PDB China

Pada Rabu (16/4/2025), China akan merilis data Produk Domestik Bruto (PDB) periode kuartal I 2025. Perekonomian China kemungkinan melambat pada kuartal pertama sementara pertumbuhan 2025 diperkirakan akan tertinggal dari laju tahun lalu, menurut jajak pendapat Reuters, meningkatkan tekanan untuk lebih banyak stimulus karena melonjaknya tarif AS mengancam akan memberikan pukulan telak bagi raksasa Asia tersebut.

Perekonomian terbesar kedua di dunia, yang mengalami awal yang sulit tahun ini, menghadapi salah satu tantangan terbesarnya terhadap stabilitas dan pertumbuhan keuangannya karena Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif atas barang-barangnya ke tingkat yang sangat tinggi.

Pertumbuhan produk domestik bruto pada kuartal pertama diperkirakan sebesar 5,1% (yoy), melambat dari 5,4% pada kuartal Oktober-Desember, menurut jajak pendapat Reuters yang melibatkan 57 ekonom pada hari Jumat.

Pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan melambat lebih jauh menjadi 4,5% pada tahun 2025, dibandingkan dengan laju 5,0% tahun lalu, menurut perkiraan median dalam jajak pendapat tersebut, yang lebih rendah dari target resmi sekitar 5,0%.

Pidato Powell

Pada hari Kamis (17/4/2025), Ketua Dewan Gubernur The Fed AS Powell akan menyampaikan pidatonya. Sebagai pemimpin The Fed yang mengendalikan suku bunga jangka pendek, ia adalah orang yang memegang pengaruh terbesar pada nilai dolar AS. Para pelaku pasar pun bersiap menantikan pidato Powell sebagai isyarat mengenai kebijakan moneter selanjutnya.

Klaim pengangguran AS

Pada hari Kamis (17/4/2025), juga terdapat data klaim pengangguran AS awal dan berkelanjutan. Sebelumnya, warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran sedikit lebih banyak minggu lalu, tetapi pasar tenaga kerja secara umum tetap sehat meskipun perang dagang sedang berlangsung.

Pengajuan klaim pengangguran naik tipis sebanyak 4.000 menjadi 223.000 untuk minggu yang berakhir pada tanggal 5 April, menurut Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis. Jumlah tersebut kurang dari 225.000 aplikasi baru yang diperkirakan oleh para analis.

Aplikasi mingguan untuk tunjangan pengangguran dianggap sebagai proksi untuk PHK, dan sebagian besar telah berpindah-pindah antara 200.000 dan 250.000 selama beberapa tahun terakhir.

Rata-rata aplikasi selama empat minggu, yang bertujuan untuk memperlancar beberapa perubahan dari minggu ke minggu, tidak berubah pada angka 223.000.

Jumlah total warga Amerika yang menerima tunjangan pengangguran untuk minggu tanggal 29 Maret turun sebanyak 43.000 menjadi 1,85 juta.

Tanggapan Pemerintah Soal Trump

Hari ini, Senin (14/4/2025), pemerintah akan menggelar konferensi pers perkembangan dan persiapan pertemuan dengan Pemerintah Amerika Serikat terkait tarif perdagangan.

Konferensi pers yang akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto ini akan memberi jawaban upaya apa saja yang akan dilakukan pemerintah Indonesia dalam menanggapi kebijakan tarif Trump sekaligus upaya negoisasi yang akan dilakukan.

Menarik ditunggu jawaban pemerintah mengenai antisipasi dari skenario terburuk dalam perang dagang serta pembicaraan tarif Trump di negara kawasan lainnya.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular