
Startup
Asing Kuasai Startup Unicorn Indonesia
Roy Franedya, ²©²ÊÍøÕ¾
31 January 2018 14:52
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ — Dominasi investor asing di perusahaan rintisan (startup) besar tak hanya terjadi di Go-Jek. Fenomena ini juga terjadi pada startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar atau setara Rp 13,4 triliun, yang tenar dengan sebutan unicorn.
Saat ini ada empat startup di Indonesia yang menyandang status unicorn. Selain Go-Jek, ada Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia.
Pada marketplace dan e-commerce Tokopedia, investor Indonusa Dwitama yang tercatat sebagai investor dalam negeri. Indonusa menjadi investor awal Tokopedia yang menyuntikkan Tokopedia pada tahun 2009.
Pada tujuh putaran penghimpunan dana lainnya, pemberi dana adalah investor asing. Mayoritas berasal dari Jepang. Yakni, East Ventures, CyberAgent Ventures, Beenos Partners, SoftBank dan Telecom Corp.
Sisanya, SoftBank Ventures dari Korea Selatan dan Alibaba Grup Asal China. Suntikan terbesar berasal dari Alibaba yang mencapai US$1,1 miliar.
Pada Traveloka, e-commerce jual-beli tiket semua investornya berasal dari luar negeri yang berasal dari Amerika Serikat, China, Jepang dan Eropa. Yakni, Expedia Inc, Sequoia Capital asal AS, JD.com dan Hillhouse Capital Grup dari China. Ada juga East Ventures dari Jepang dan Global Founders Capital dari Eropa.
Sedangkan di marketplace dan e-commerce Bukalapak, asing tetap mendominasi tetapi investor lokal jadi pengendali. Â Emtek Group memegang 49,1% saham Bukalapak.
Investor asing Bukalapak diantaranya, Gree Ventures, 500 Startup dan QueensBridge Venture Partners asal AS.
Dominasi investor asing pada startup asing tentu jadi kabar tidak baik. Apalagi produk lokal belum bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Pemerintah sudah mengeluhkan dominasi produk impor pada e-commerce. Hampir 80% produk yang dijual di toko online merupakan produk impor.
(roy) Next Article Perlu Insentif Agar Investor Lokal Berinvestasi di Startup
Saat ini ada empat startup di Indonesia yang menyandang status unicorn. Selain Go-Jek, ada Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia.
Pada marketplace dan e-commerce Tokopedia, investor Indonusa Dwitama yang tercatat sebagai investor dalam negeri. Indonusa menjadi investor awal Tokopedia yang menyuntikkan Tokopedia pada tahun 2009.
Pada Traveloka, e-commerce jual-beli tiket semua investornya berasal dari luar negeri yang berasal dari Amerika Serikat, China, Jepang dan Eropa. Yakni, Expedia Inc, Sequoia Capital asal AS, JD.com dan Hillhouse Capital Grup dari China. Ada juga East Ventures dari Jepang dan Global Founders Capital dari Eropa.
Sedangkan di marketplace dan e-commerce Bukalapak, asing tetap mendominasi tetapi investor lokal jadi pengendali. Â Emtek Group memegang 49,1% saham Bukalapak.
Investor asing Bukalapak diantaranya, Gree Ventures, 500 Startup dan QueensBridge Venture Partners asal AS.
Dominasi investor asing pada startup asing tentu jadi kabar tidak baik. Apalagi produk lokal belum bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Pemerintah sudah mengeluhkan dominasi produk impor pada e-commerce. Hampir 80% produk yang dijual di toko online merupakan produk impor.
(roy) Next Article Perlu Insentif Agar Investor Lokal Berinvestasi di Startup
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular