վ

Startup

Karya Anak Bangsa yang Tak Lagi Milik Anak Bangsa?

Tito Bosnia, վ
01 February 2018 07:30
Startup unicorn atau bervaluasi diatas US$1 miliar banyak disuntik investor asing.
Foto: վ/Muhammad Sabki
Jakarta, վ — Perusahaan rintisan (startup) Indonesia menjadi incaran investor asing. Deretan investor asing kakap telah masuk ke startup besar di Indonesia.

Terbaru Go-Jek yang mendapatkan suntikan modal dari Google. Bersama dengan Temasek Holdings asal Singapura, Meituan-Dianping asal China dan ekuitas lainnya, mereka resmi menjadi investor Go-Jek setelah menyuntikkan dana US$1,2 miliar atau setara Rp 15,9 triliun.

Dalam keterangannya hari ini, Go-jek menyatakan Google tertarik berpartisipasi dalam pendanaan dikarenakan model bisnis Go-Jek yang unik. Gojek dianggap berhasil mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Google adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang berpartisipasi dalam seri pendanaan terbaru di Go-Jek. Mereka tertarik karena model bisnis kami yang unik. Mereka juga memiliki kepercayaan kepada para pendiri dan menajemen dalam menjalankan perusahaan dan misinya," ujar Manajemen Go-Jek


Go-Jek memang banyak mendapatkan suntikan dana dari investor asing. Menurut situs Crunchbase, Investor awal Go-Jek adalah Northstar Grup. Perusahaan private equity yang berkantor pusat di Singapura ini bekerja sama dengan Modal Ventura miliknya NSI Venture dan beberapa investor lainnya menyuntikkan dana sebesar US$ 2 juta atau setara Rp 26,8 miliar pada Go-Jek.

Setelahnya muncul deretan investor asing kakap yang masuk ke Go-Jek. Contohnya, Sequoia Capital, Warburg Pincus dan KKR & Co., Tencent Holdings dan JD.com.

Fenomena startup besar disuntik investor asing bukan hanya terjadi di Go-Jek. Tiga startup lainnya yang menyandang status unicorn atau memiliki valuasi diatas US$1 miliar juga banyak mendapatkan suntikan dana dari asing.


Minimnya investor lokal yang masuk startup besar di Indonesia menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Bagaimana bisa pengusaha Indonesia berinvestasi di perusahaan luar negeri tetapi tidak mau jadi salah satu investor startup besar?

Founding Partner Kejora Venture Andy Zain menyatakan salah satu alasan kurangnya investor lokal di startup besar kurangnya pengetahuan mengenai bisnis startup. China sudah belajar bisnis startup 20 tahun lalu, Amerika Serikat bahkan lebih lama lagi. Di Indonesia startup baru berkembang dalam lima tahun terakhir.


“Sekarang ini yang cukup menghargai dan jeli melihat situasi adalah investor asing apalagi pemerintahnya mendukung,” ujar Andy.
(roy/roy) Next Article Asing Kuasai Startup Unicorn Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular