
Perkembangan Teknologi
Bank Dunia Siapkan Obligasi Blockchain Pertama di Dunia
Bernhart Farras, ²©²ÊÍøÕ¾
10 August 2018 13:14

Melbourne, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank Dunia (World Bank/ WB) dan Commonwealth Bank of Australia (CBA) akan memelopori penerbitan obligasi yang dibuat dan dijalankan menggunakan teknologi blockchain yang bertujuan untuk memudahkan penghimpunan dan perdagangan modal.
Bank Dunia dan CBA pada hari Jumat (10/8/2018) mengatakan minat indikatif terhadap instrumen utang baru yang dioperasikan menggunakan blockchain ini cukup kuat. Instrumen ini dinamakan "bond-i" yang didapatkan dari referensi pantai ikonik di Australia, Bondi.
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai jumlah ataupun tanggal penerbitan obligasi ini yang merupakan kali pertama Bank Dunia menggunakan teknologi blockchain. Namun, kedua belah pihak mengatakan instrumen itu akan diluncurkan setelah masa konsultasi dengan lebih banyak investor, dikutip dari Reuters.
Penggunaan teknologi pencatatan terdistribusi, yang digunakan dalam teknologi Bitcoin dan mata uang digital lainnya, akan membantu menyederhanakan penghimpunan dan perdagangan modal dan meningkatkan kemampuan pengawasan regulator, kata Bank Dunia dan CBA yang merupakan bank terbesar di Australia.
Bank Dunia menerbitkan US$50 miliar (Rp 721 triliun) hingga US$60 miliar obligasi per tahun untuk mendukung pembangunan di negara-negara berkembang.
"Obligasi pionir ini adalah capaian dalam upaya kami untuk berusaha memberi saran kepada klien-klien negara kami akan kesempatan dan risiko yang ditawarkan teknologi disruptif," kata Direktur Informasi Bank Dunia Denis Robitaille dalam sebuah pernyataan.
CBA juga telah menemukan solusi untuk masalah teknis dan hukum untuk membuat transaksi berjalan dengan baik.
Dorongan penggunaan blockchain oleh CBA muncul ketika Australian Securities Exchange berencana menggunakan teknologi yang sama untuk meyelesaikan perdagangan ekuitas mulai 2020 untuk membantu memotong biaya.
(prm) Next Article Obligasi Blockchain Bank Dunia Kumpulkan Dana Rp 1 T
Bank Dunia dan CBA pada hari Jumat (10/8/2018) mengatakan minat indikatif terhadap instrumen utang baru yang dioperasikan menggunakan blockchain ini cukup kuat. Instrumen ini dinamakan "bond-i" yang didapatkan dari referensi pantai ikonik di Australia, Bondi.
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai jumlah ataupun tanggal penerbitan obligasi ini yang merupakan kali pertama Bank Dunia menggunakan teknologi blockchain. Namun, kedua belah pihak mengatakan instrumen itu akan diluncurkan setelah masa konsultasi dengan lebih banyak investor, dikutip dari Reuters.
Bank Dunia menerbitkan US$50 miliar (Rp 721 triliun) hingga US$60 miliar obligasi per tahun untuk mendukung pembangunan di negara-negara berkembang.
"Obligasi pionir ini adalah capaian dalam upaya kami untuk berusaha memberi saran kepada klien-klien negara kami akan kesempatan dan risiko yang ditawarkan teknologi disruptif," kata Direktur Informasi Bank Dunia Denis Robitaille dalam sebuah pernyataan.
CBA juga telah menemukan solusi untuk masalah teknis dan hukum untuk membuat transaksi berjalan dengan baik.
Dorongan penggunaan blockchain oleh CBA muncul ketika Australian Securities Exchange berencana menggunakan teknologi yang sama untuk meyelesaikan perdagangan ekuitas mulai 2020 untuk membantu memotong biaya.
(prm) Next Article Obligasi Blockchain Bank Dunia Kumpulkan Dana Rp 1 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular