²©²ÊÍøÕ¾

Bank Bertarung Lawan Fintech, OJK Dorong Merger-Akuisisi

Cantika Adinda Putri, ²©²ÊÍøÕ¾
06 November 2019 21:12
Bank Bertarung Lawan Fintech, OJK Dorong Merger-Akuisisi
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/ Andrean Kristianto
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Aset perbankan Indonesia saat ini mencapai sekitar Rp 9.000 triliun. Tantangan perbankan makin besar, mulai dari ketidakpastian ekonomi sampai gempuran fintech.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana, mengatakan konsolidasi perbankan lewat merger dan akuisisi penting dilakukan. Sehingga bank kuat menghadapi persaingan dan guncangan ekonomi.

"Tantangan ke depan ada fintech, ada P2P (peer to peer) lending, ada shadow banking dan segala macam. Nah anda (pemilik bank) mampu tidak menghadapi tantangan itu. Jangan sampai malah mengganggu stabilitas sistem keuangan," tutur Heru di Jakarta, Rabu (6/10/2019).

Konsolidasi perbankan ini khususnya didorong untuk bank BUKU I dan BUKU II. Jumlah bank di Indonesia memang cukup banyak dan mayoritas dari bank ini adalah berskala kecil.



Bank BUKU I memiliki modal inti di bawah Rp 1 triliun, BUKU II modal inti Rp 1 triliun-Rp 5 triliun. BUKU 3 dengan modal inti Rp 5 triliun- Rp 30 triliun. Kemudian BUKU IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun.

Dalam data OJK, ada 6 bank BUKU IV, 26 bank BUKU III, 59 bank BUKU II, dan 21 bank BUKU I.

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]



Menurut Heru, jangan sampai bank-bank kecil yang tidak tahan guncangan mengganggu industri perbankan secara nasional. Karena itu, dia mengimbau pemilik bank-bank berskala kecil untuk mencari partner untuk merger atau diakuisisi oleh bank besar, memperkuat permodalannya.

Bank Bertarung Lawan Fintech, OJK Dorong Merger-AkuisisiFoto: Dok. OJK


Namun tak hanya bank kecil, konsolidasi berupa merger atau penggabungan usaha, ujar Heru, bisa dilakukan oleh bank-bank besar dengan aset di at as Rp 100 triliun.

"Supaya nanti kita mempunyai bank yang kuat di lingkup regional, tidak hanya jago kandang. Kan begitu. Kan bagus, bank yang sudah (beraset) Rp 100 triliun-Rp 200 triliun bisa digabung, wah saya seneng banget. Artinya kita cepat mempunyai bank yang bisa bersaing di lingkup regional dan internasional. Kan bagus," tegas heru.


Secara ideal, Heru mengatakan, konsolidasi perbankan harusnya terjadi secara alamiah lewat mekanisme pasar (market driven). Namun pola alamiah konsolidasi ini biasanya lama terjadi.

Karena itu, OJK berencana mengeluarkan aturan yang sifatnya mendorong agar bank segera berkonsolidasi. Aturan itu bisa berupa kewajiban menambah permodalan. Sehingga bila ada bank yang tidak sanggup memenuhi modal yang ditentukan dalam aturan, dia harus mencari partner atau menjual bank tersebut.

"Tahun depan lah (aturan keluar), kita sekarang lagi terus kaji supaya nanti tidak nakutin," ujarnya.

Konsolidasi bank ini tujuannya adalah agar perbankan di Indonesia semakin kuat dan besar kontribusinya terhadap perekonomian.

Bank Bertarung Lawan Fintech, OJK Dorong Merger-AkuisisiFoto: Dok. OJK


"Artinya pengawasan OJK yang dibiayai industrinya akan semakin efisien kan," jelasnya.

OJK saat ini sedang memetakan para pemilik bank-bank BUKU I dan BUKU II, kemudian melihat bagaimana kemampuan para pemilik dalam menghadapi tantangan yang terjadi di depan.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular