
Pasar Ponsel RI Dikuasai Oppo & Vivo, Samsung akan Diam Saja?
Arif Budiansyah, ²©²ÊÍøÕ¾
13 December 2019 14:08

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menurut data yang dikeluarkan IDC, pasar smartphone di Indonesia kini dikuasai oleh produsen asal China seperti Oppo, Vivo, XiaomiÌý»å²¹²Ô Realme. Pada kuartal III-2019, terdapat 8,8 juta pengiriman ponsel ke Indonesia.
Samsung yang dahulu sempat merajai pasar ponsel tanah air kini harus rela tersingkir dan menempati posisi ketiga. Dikutip dari data IDC pada kuartal III-2019, Oppo menguasai 26,2% pasar ponsel Indonesia, Vivo 22,8% dan Samsung 19,4%. Sisanya, Realme 12,6%, Xiaomi 12,5% dan lain-lain 6,5%. Itu artinya 74,1% pasar ponsel Indonesia dikuasai vendor smartphone China.
Taufiq Furqan, Product Marketing Samsung Indonesia, menjelaskan perihal data tersebut pihaknya tidak ingin berkomentar namun dengan menghadirkan beberapa produk unggulan seperti Samsung Galaxy Fold diharapkan akan memberikan kejutan.
"Soal data IDC saya tidak ingin komentar. Namun fokus kami tetap satu memberikan inovasi yang terbaik buat masyarakat, terlebih untuk tahun 2020 kami akan menyajikan produk-produk terbaik di masa depan," ujar Furqan, di Jakarta, (13/12/2019)
Furqan menambahkan bahwa Samsung Galaxy Fold adalah salah satu kategori terbaru, terutama di kelas flagship dan produknya tersebut mendapat animo yang tinggi dari masyarakat yakni pre-order Galaxy Fold sudah habis terjual hanya dengan waktu 31 menit.
Sayangnya, pihak Samsung tidak memberikan berapa data pasti terkait penjualan tersebut. Lewat peluncuran Samsung Galaxy Fold juga, Samsung Indonesia berupaya menggapai segmentasi pasar flagship di Indonesia.
Menanggapi isu produsen ponsel China mampu menguasai pasar smartphone di Indonesia. Risky Febrian selaku Market Analyst IDC Indonesia, menilai produsen smartphone China mampu menguasai market di Indonesia karena banyak mengeluarkan produk dari berbagai segmentasi harga.
"Masyarakat Indonesia cenderung sensitif dengan harga, apalagi yang ditawarkan teknologi baru dengan harga terjangkau" ujar Risky saat dijumpai Wartawan ²©²ÊÍøÕ¾, di Aston Kuningan Suites, (29/11/2019).
Selain itu Risky menerangkan bahwa banjirnya produk smartphone low-end dan mid-end menjadi pemicu tambahan.
Senada dengan Risky, Lucky Sebastian, pengamat smartphone, menjelaskan kalau kini vendor smartphone berlomba-lomba untuk mengadopsi teknologi terbaru, terutama produsen China.
"Yang dahulu para vendor smartphone mempunyai siklus produk yang lama, kini bisa menjadi singkat, 3-6 bulan saja," kata Lucky kepada wartawan ²©²ÊÍøÕ¾.
Lalu Lucky juga menambahkan kalau pasar smartphone di Indonesia merupakan pasar pengguna smartphone yang sedang dalam pertumbuhan terbaik di Asia Tenggara dan penduduknya terbanyak keempat di dunia.Â
"Makanya Indonesia menjadi pasar penting bagi brand smartphone China dengan kemampuan menjual mereka dengan harga bersaing," kata Lucky.
(roy/roy) Next Article Bukan Samsung & Xiaomi, Kini Oppo dan Vivo Kuasai Pasar HP RI
Samsung yang dahulu sempat merajai pasar ponsel tanah air kini harus rela tersingkir dan menempati posisi ketiga. Dikutip dari data IDC pada kuartal III-2019, Oppo menguasai 26,2% pasar ponsel Indonesia, Vivo 22,8% dan Samsung 19,4%. Sisanya, Realme 12,6%, Xiaomi 12,5% dan lain-lain 6,5%. Itu artinya 74,1% pasar ponsel Indonesia dikuasai vendor smartphone China.
Taufiq Furqan, Product Marketing Samsung Indonesia, menjelaskan perihal data tersebut pihaknya tidak ingin berkomentar namun dengan menghadirkan beberapa produk unggulan seperti Samsung Galaxy Fold diharapkan akan memberikan kejutan.
Furqan menambahkan bahwa Samsung Galaxy Fold adalah salah satu kategori terbaru, terutama di kelas flagship dan produknya tersebut mendapat animo yang tinggi dari masyarakat yakni pre-order Galaxy Fold sudah habis terjual hanya dengan waktu 31 menit.
Sayangnya, pihak Samsung tidak memberikan berapa data pasti terkait penjualan tersebut. Lewat peluncuran Samsung Galaxy Fold juga, Samsung Indonesia berupaya menggapai segmentasi pasar flagship di Indonesia.
Menanggapi isu produsen ponsel China mampu menguasai pasar smartphone di Indonesia. Risky Febrian selaku Market Analyst IDC Indonesia, menilai produsen smartphone China mampu menguasai market di Indonesia karena banyak mengeluarkan produk dari berbagai segmentasi harga.
"Masyarakat Indonesia cenderung sensitif dengan harga, apalagi yang ditawarkan teknologi baru dengan harga terjangkau" ujar Risky saat dijumpai Wartawan ²©²ÊÍøÕ¾, di Aston Kuningan Suites, (29/11/2019).
![]() |
Selain itu Risky menerangkan bahwa banjirnya produk smartphone low-end dan mid-end menjadi pemicu tambahan.
Senada dengan Risky, Lucky Sebastian, pengamat smartphone, menjelaskan kalau kini vendor smartphone berlomba-lomba untuk mengadopsi teknologi terbaru, terutama produsen China.
"Yang dahulu para vendor smartphone mempunyai siklus produk yang lama, kini bisa menjadi singkat, 3-6 bulan saja," kata Lucky kepada wartawan ²©²ÊÍøÕ¾.
Lalu Lucky juga menambahkan kalau pasar smartphone di Indonesia merupakan pasar pengguna smartphone yang sedang dalam pertumbuhan terbaik di Asia Tenggara dan penduduknya terbanyak keempat di dunia.Â
"Makanya Indonesia menjadi pasar penting bagi brand smartphone China dengan kemampuan menjual mereka dengan harga bersaing," kata Lucky.
(roy/roy) Next Article Bukan Samsung & Xiaomi, Kini Oppo dan Vivo Kuasai Pasar HP RI
Most Popular