
Bos Tesla Sebut Aturan Stay at Home Selama Corona Fasis
Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
01 May 2020 20:31

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - CEO Tesla Elon Musk menyebut kebijakan pemerintah negara bagian Amerika Serikat (AS) yang menerapkan karantina wilayah (lockdown) dan memaksa warga tetap di rumah untuk melawan virus corona Covid-19 sebagai tindakan fasis dan tidak demokrasi.
Hal ini disampaikan dalam paparan kinerja keuangan kuartal I-2020 Tesla ketika menjawab pertanyaan analis tentang likuiditas perusahaan di tengah corona, seperti dilansir dari ²©²ÊÍøÕ¾ International, Jumat (1/5/2020).
Elon Musk mengungkapkan kemungkinan ia tidak bisa melanjutkan operasi Pabrik Tesla di Fremont, California dan hal ini harus dianggap sebagai risiko serius sebab sebagian besar mobil Tesla di produksi di sana, selain pabrik di Shanghai.
Awalnya Elon Musk ini membuka pabrik ini namun kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah negara bagian membuat para pekerja tidak bisa kembali ke pabrik.
"Ini adalah waktunya untuk memikirkan masa depan, dan juga untuk bertanya, apakah yang sekarang terjadi benar, melanggar hak-hak orang?" ungkap Elon Musk.
"Saya pikir orang-orang akan sangat marah tentang ini . Seharusnya jika seseorang ingin tinggal di rumah, mereka harus diizinkan tinggal di rumah dan mereka tidak boleh dipaksa untuk pergi."
"Tetapi perintah yang melarang mereka meninggalkan rumah dan bila melanggar akan ditanggap, itu fasis. Ini tidak demokratis. Ini bukan kebebasan. Kembalikan kebebasan mereka."
Elon Musk menambahkan jika kebijakan lockdown dan tetap berada di rumah di perpanjang oleh pemerintah daerah AS, maka kebijakan ini harus disebut memenjarakan orang secara paksa di rumah.
"Menurut pendapat saya cara ini mengerikan dan salah. Ini melanggar kebebasan sesorang dan semua hak konstitusional mereka. Ini kemarahan. Ini akan menyebabkan kerugian besar bukan hanya bagi Tesla, tetapi juga banyak perusahaan. Tesla akan menghadapi badai, tetapi ada banyak perusahaan kecil yang tidak mau," ujarnya.
Di daerah beroperasinya Pabrik Tesla, pemerintah tidak melarang warga meninggalkan rumah. Larangan diberlakukan untuk pertemuan besar.Beberapa bisnis yang dianggap tidak penting dalam masa corona ini pun harus ditutup.
(roy/roy) Next Article Elon Musk Soal Lockdown Corona: Fasis, Bukan Demokrasi
Hal ini disampaikan dalam paparan kinerja keuangan kuartal I-2020 Tesla ketika menjawab pertanyaan analis tentang likuiditas perusahaan di tengah corona, seperti dilansir dari ²©²ÊÍøÕ¾ International, Jumat (1/5/2020).
Elon Musk mengungkapkan kemungkinan ia tidak bisa melanjutkan operasi Pabrik Tesla di Fremont, California dan hal ini harus dianggap sebagai risiko serius sebab sebagian besar mobil Tesla di produksi di sana, selain pabrik di Shanghai.
"Ini adalah waktunya untuk memikirkan masa depan, dan juga untuk bertanya, apakah yang sekarang terjadi benar, melanggar hak-hak orang?" ungkap Elon Musk.
"Saya pikir orang-orang akan sangat marah tentang ini . Seharusnya jika seseorang ingin tinggal di rumah, mereka harus diizinkan tinggal di rumah dan mereka tidak boleh dipaksa untuk pergi."
"Tetapi perintah yang melarang mereka meninggalkan rumah dan bila melanggar akan ditanggap, itu fasis. Ini tidak demokratis. Ini bukan kebebasan. Kembalikan kebebasan mereka."
Elon Musk menambahkan jika kebijakan lockdown dan tetap berada di rumah di perpanjang oleh pemerintah daerah AS, maka kebijakan ini harus disebut memenjarakan orang secara paksa di rumah.
"Menurut pendapat saya cara ini mengerikan dan salah. Ini melanggar kebebasan sesorang dan semua hak konstitusional mereka. Ini kemarahan. Ini akan menyebabkan kerugian besar bukan hanya bagi Tesla, tetapi juga banyak perusahaan. Tesla akan menghadapi badai, tetapi ada banyak perusahaan kecil yang tidak mau," ujarnya.
Di daerah beroperasinya Pabrik Tesla, pemerintah tidak melarang warga meninggalkan rumah. Larangan diberlakukan untuk pertemuan besar.Beberapa bisnis yang dianggap tidak penting dalam masa corona ini pun harus ditutup.
(roy/roy) Next Article Elon Musk Soal Lockdown Corona: Fasis, Bukan Demokrasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular