²©²ÊÍøÕ¾

Bos Tesla Sebut Aturan Stay at Home Selama Corona Fasis

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
01 May 2020 20:31
FILE PHOTO: Tesla Motors CEO Elon Musk speaks during the National Governors Association Summer Meeting in Providence, Rhode Island, U.S., July 15, 2017. REUTERS/Brian Snyder/File Photo
Foto: CEO Tesla Elon Musk (REUTERS/Brian Snyder)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - CEO Tesla Elon Musk menyebut kebijakan pemerintah negara bagian Amerika Serikat (AS) yang menerapkan karantina wilayah (lockdown) dan memaksa warga tetap di rumah untuk melawan virus corona Covid-19 sebagai tindakan fasis dan tidak demokrasi.

Hal ini disampaikan dalam paparan kinerja keuangan kuartal I-2020 Tesla ketika menjawab pertanyaan analis tentang likuiditas perusahaan di tengah corona, seperti dilansir dari ²©²ÊÍøÕ¾ International, Jumat (1/5/2020).

Elon Musk mengungkapkan kemungkinan ia tidak bisa melanjutkan operasi Pabrik Tesla di Fremont, California dan hal ini harus dianggap sebagai risiko serius sebab sebagian besar mobil Tesla di produksi di sana, selain pabrik di Shanghai.

Awalnya Elon Musk ini membuka pabrik ini namun kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah negara bagian membuat para pekerja tidak bisa kembali ke pabrik.


"Ini adalah waktunya untuk memikirkan masa depan, dan juga untuk bertanya, apakah yang sekarang terjadi benar, melanggar hak-hak orang?" ungkap Elon Musk.

"Saya pikir orang-orang akan sangat marah tentang ini . Seharusnya jika seseorang ingin tinggal di rumah, mereka harus diizinkan tinggal di rumah dan mereka tidak boleh dipaksa untuk pergi."

"Tetapi perintah yang melarang mereka meninggalkan rumah dan bila melanggar akan ditanggap, itu fasis. Ini tidak demokratis. Ini bukan kebebasan. Kembalikan kebebasan mereka."

Elon Musk menambahkan jika kebijakan lockdown dan tetap berada di rumah di perpanjang oleh pemerintah daerah AS, maka kebijakan ini harus disebut memenjarakan orang secara paksa di rumah.

"Menurut pendapat saya cara ini mengerikan dan salah. Ini melanggar kebebasan sesorang dan semua hak konstitusional mereka. Ini kemarahan. Ini akan menyebabkan kerugian besar bukan hanya bagi Tesla, tetapi juga banyak perusahaan. Tesla akan menghadapi badai, tetapi ada banyak perusahaan kecil yang tidak mau," ujarnya.

Di daerah beroperasinya Pabrik Tesla, pemerintah tidak melarang warga meninggalkan rumah. Larangan diberlakukan untuk pertemuan besar.Beberapa bisnis yang dianggap tidak penting dalam masa corona ini pun harus ditutup.

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]




(roy/roy) Next Article Elon Musk Soal Lockdown Corona: Fasis, Bukan Demokrasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular