
Tesla Kehilangan Rp 3.961 T Sebulan, Elon Musk Turun Pamor?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga saham Tesla Inc pada perdagangan saham Senin (8/3/2021) ditutup di zona merah. Ini jadi hari kelima harga saham produsen mobil ini terkoreksi secara berturut-turut.
Aksi jual yang dilakukan para investor ini pun membuat Tesla kehilangan kapitalisasi pasar senilai US$277 miliar lebih Rp 3.961,1 triliun (asumsi Rp 14.300/US$) dalam sebulan terakhir.
Dalam sepekan ini harga saham sektor teknologi, termasuk Tesla, di bursa saham Amerika Serikat (AS) sedang tertekan. Penyebabnya kenaikan imbal hasil (yield) surat utang.
Selain itu para investor mulai mengalihkan dana ke sektor-sektor yang siap mendapatkan keuntungan dari pemulihan ekonomi global yang dibantu peluncuran vaksin Covid-19 yang dipercepat.
"Investor masuk ke saham Tesla secara agresif dan mendorong harganya dari US$40 menjadi US$900, biasanya itu berarti investor akan keluar secepatnya," ujar analis Roth Capital Patners, Craig Irwin, melansir Reuters, Selasa (9/3/2021).
"Investor ritel sering kali tidak menjual saham secepat institusi, jadi koreksi [harga saham Tesla] bisa lebih lama daripada saham teknologi lainnya."
Industri otomotif sendiri telah tertekan oleh kekurangan chip semikonduktor, yang telah menyebabkan penundaan besar dalam aktivitas manufaktur dan memaksa banyak perusahaan untuk menurunkan produksi.
Pada akhir Februari, Chief Executive Officer Tesla Elon Musk mengatakan pabrik perusahaan di Fremont, California ditutup selama dua hari karena "kekurangan suku cadang".
Aksi jual selama berminggu-minggu telah mengurangi kekayaan Musk lebih dari US$ 49 miliar, menurut perhitungan Reuters.
(roy/miq) Next Article Berharta Rp 1.680 T, Elon Musk Orang Terkaya ke-3 di Dunia