
Sederet Fakta Vaksinasi Gotong Royong, Simak!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Vaksinasi mandiri atau gotong royong semakin dekat pelaksanaannya. Tapi belum tau kapan pasti vaksinasi yang digagas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ini bisa terlaksana.
Tapi dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan, Menteri Ketenagakerjaan, Direktur Utama Biofarma, Ketua BPOM, Ketua Kadin, Juga Apindo mendapat beberapa kejelasan. Berikut fakta yang terlempar dalam rapat yang berlangsung selama enam jam itu.
1. Vaksinasi Mandiri/Gotong Royong Gratis Untuk Karyawan
Dipastikan oleh Kadin vaksinasi yang akan digelar tidak akan dipungut biaya apapun atau pemotongan gaji.
"Memang filosofisnya vaksin mandiri itu gratis. Penerima akan gratis. Memang ini di perusahaan yang membayar kepentingan pekerja tidak boleh dikenakan biaya dalam bentuk apapun termasuk pemotongan gaji," jelas Ketua Kadin Rosan Roeslani, Senin (15/3/2021).
2. Sudah Ada 11.542 Perusahaan yang Daftar Vaksinasi Mandiri/Gotong Royong
Komitmen ini juga dilontarkan oleh Kadin, diklaim sudah ada 11.542 perusahaan yang mendaftar dengan jumlah peserta vaksinasi 7,4 juta orang. Yang berasal dari karyawan dan keluarga karyawan. Rosan Yakin seiring jalannya waktu jumlah pendaftar vaksinasi mandiri akan meningkat sejalan dengan dosis yang tersedia.
3. Vaksinasi Mandiri/Gotong Royong Direncanakan Gunakan 4 Jenis Vaksin
Dijelaskan pada rapat ada empat jenis vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi gotong royong. Mulai dari Sinopharm, Moderna, Sputnik juga Novavax.
Tapi yang sudah mendapat kejelasan baru Sinopharm dan Moderna yang sudah mendapat komitmen dari masing-masing produsen vaksin ke PT Bio Farma sebanyak 20,2 juta dosis vaksin. Rincianya Sinopharm menyanggupi penyediaan 15 juta dosis vaksin dan Moderna siap 5,2 juta dosis vaksin.
Sementara Sputnik dan Novavax masih dalam proses pengkajian baik dari Bridging Study maupun persetujuan dari kementerian terkait. Perihal penggunanya di program vaksinasi mandiri/gotong royong.
"Tugas BPOM menjamin keamanan mutu, bukan berarti hasil penilaian BPOM itu pasti dibeli, nanti ada prosesnya lagi dari Kemenkes atau Kementerian BUMN, akan digunakan vaksin mandiri atau tidak, tapi Sputnik sudah ada pembicaraan," jelas Kepala BPOM, Penny K Lukito.
"Novavax, salah satu jadi vaksin mandiri. Ini masih akan dilakukan bridging study, karena produksinya yang masuk dari india. Persetujuan estimasi dari FDA India Mei - Juni 2021 akan di paralelkan dengan pendaftaran di Indonesia," tambah Penny
4. Fasilitas Vaksinasi Disiapkan
Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, Fasilitas vaksinasi sudah disiapkan untuk vaksinasi mandiri/Gotong Royong. Pemerintah sudah punya 806 fasilitas layanan kesehatan, terdiri dari 65 dimiliki Bio Farma dan 504 layanan kesehatan milik BUMN, serta 237 layanan kesehatan swasta.
Dia mengatakan jika setiap fasyankes mampu melakukan 75-100 vaksinasi perhari, artinya dapat melakukan 2-3 juta vaksinasi perbulan. "Ini akan coba melakukan percepatan dan membantu program pemerintah," ujar Honesti.
(roy/roy) Next Article Semua Gratis, Ini Toh Maksud Vaksin 'Mandiri' Gotong Royong!