
Terkuak, Bandar Kripto Bangkrut Utang ke Nasabah Rp 130 T

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Laporan terbaru dari tim FTX mengungkap bahwa layanan penukaran mata uang kripto itu berutang ke nasabah sebesar US$ 8,7 miliar atau setara Rp 130 triliun. Angka itu diperoleh setelah menggali lebih dalam laporan keuangan perusahaan.
Sebelumnya, jejeran eksekutif FTX dikatakan berupaya menyembunyikan angka tersebut, dikutip dari CoinDesk, Selasa (27/6/2023).
Dalam laporan tim internal FTX, sebanyak US$ 6,4 miliar utang tersebut dalam bentuk mata uang fiat dan stablecoin yang disalahgunakan para petinggi perusahaan.
Sebanyak US$ 7 miliar aset saat ini telah dipulihkan. CEO FTX saat ini, John J. Ray III, mengatakan akan berupaya mengembalikan semua utang perusahaan ke nasabah.
"Pencitraan FTX selama ini yang seakan-akan berfokus pada konsumen hanya sebuah fatamorgana," kata dia dalam pernyataan resminya.
"Sejak awal ada platform penukaran , FTX Group telah mempermainkan deposit konsumen dan uang perusahaan. FTX Group telah menyalahgunakan dana tersebut hanya untuk kepentingan beberapa eksekutif," ia menjelaskan.
Berdasarkan audit forensik dan analisa selama beberapa bulan, laporan terbaru menunjukkan ada beberapa oknum manajemen dan seorang pengacara senior yang ketahuan menggelapkan uang nasabah.
Laporan terbaru sebanyak 33 halaman tersebut merupakan dokumen kedua yang dilaporkan Ray. Pertama, ia mengumbar dokumen penting pada April lalu yang menunjukkan berbagai aktivitas tak wajar di internal perusahaan di bawah kepemimpinan pendiri dan mantan CEO Sam Bankman-Fried.
Saat ini FTX sedang dalam proses untuk dinyatakan pailit di Delaware. Ray berupaya menyelesaikan semua persoalan perusahaan sejak kolaps pada November 2022 lalu.
Ia sesumbar bahwa proses untuk membongkar kebobrokan FTX hingga ke akar merupakan hal yang menantang. Pasalnya, jejeran eksekutif sebenarnya sudah tahu soal utang US$ 8 miliar ke konsumen sejak Agustus 2022. Namun mereka memilih bungkam, menurut penuturan Ray.
Setelah persoalan kelar, Ray mengindikasikan bakal membangun ulang layanan FTX 2.0. Belum jelas akan seperti apa operasional layanan itu nantinya. Tantangannya juga pasti besar, terutama untuk mengumpulkan kembali kepercayaan konsumen.
(fab/fab) Next Article Terkuak, Bandar Kripto Bangkrut FTX Utang ke 6 Kreditur RI