²©²ÊÍøÕ¾

Joe Biden Terdesak, Raksasa Teknologi AS Ngaku Butuh China

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
18 July 2023 17:35
US President Joe Biden (R) and China's President Xi Jinping (L) meet on the sidelines of the G20 Summit in Nusa Dua on the Indonesian resort island of Bali on November 14, 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Foto: AFP/SAUL LOEB

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bos raksasa chip AS kompak mendesak pemerintahan Joe Biden untuk mempertimbangkan kebijakan pembatasan ekspor ke China.

Dikutip dari Reuters, Selasa (18/7/2023), Menteri Perdagangan (Mendag) AS Gina Raimondo menjadi salah satu perwakilan pemerintah yang mendengarkan aspirasi tersebut.

Adapun raksasa chip AS yang kompak menghadap ke pemerintah adalah Intel, Qualcomm, dan Nvidia, menurut sumber dalam yang familiar dengan isu tersebut.

Pada dasarnya, industri ingin mempertahankan profit mereka dari China. Tahun lalu, China membelli chip senilai US$ 180 miliar. Angka itu lebih dari sepertiga total belanja chip global senilai US$ 555,9 miliar, menurut Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA).

Dalam keterangan resminya, juru bicara State Department Matthew Miller mengatakan pemerintah terbuka untuk mendapat masukan dari pelaku industri.

"Kami ingin mendengarkan bagaimana industri melihat isu rantai pasokan chip dan seperti apa mereka melihat kemitraan dengan China," kata dia.

Menurut sumber dalam, pemerintah AS juga fokus mengamati sebesar apa akses China terhadap chip AI yang canggih. Sebab, pembatasan yang dilakukan pemerintah AS pada dasarnya bertujuan meredam upaya China untuk memonopoli pengembangan AI.

Pada awal pekan ini, pemerintahan Biden mengumumkan kebijakan baru dalam pembatasan ke China. Hasilnya, pembatasan akan dilonggarkan, dengan hanya berfokus pada 3 sektor: AI, komputasi kuantom, dan semikonduktor.

Sebagai informasi, Nvidia, Qualcomm, dan Intel lumayan menggantungkan penjualan mereka ke China.

Qualcomm merupakan satu-satunya perusahaan yang mendapat lisensi dari pemerintah AS untuk menjual chip mobile phone ke Huawei Technology.

Nvidia menjual chip AI ke pasar China dan berhasil menggenjot bisnisnya dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu, CEO Intel Pat Gelsinger pada pekan lalu secara khusus mengunjungi China untuk menawarkan penjualan chip AI.


(fab/fab) Next Article Amerika 'Mengalah' ke China, Korsel dan Taiwan Boleh Lega

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular