²©²ÊÍøÕ¾

Gedung Putih Kutuk Tarif Impor Turki Terhadap Produk AS

Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
16 August 2018 11:12
Pekan lalu, AS melipatgandakan bea masuk baja dan aluminium Turki yang menyebabkan lira mengalami depresiasi.
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Washington, ²©²ÊÍøÕ¾ - Gedung Putih pada hari Rabu (15/8/2018) mengutuk peningkatan tarif impor dua kali lipat yang Turki berlakukan pada mobil, alkohol dan tembakau impor dari Amerika Serikat (AS), serta menyebut tindakan itu "langkah yang salah".

Turki mengambil tindakan untuk merespons apa yang mereka sebut sebagai serangan pemerintah Trump ke perekonomiannya. Pekan lalu, AS melipatgandakan bea masuk baja dan aluminium Turki yang menyebabkan lira mengalami depresiasi.

"Tarif impor dari Turki tentu disesalkan dan sebuah langkah yang salah. Bea masuk yang Amerika Serikat kenakan ke Turki di luar kepentingan keamanan nasional. Mereka adalah pembalasan," kata Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders kepada awak media, dilansir dari Reuters.

Ketegangan antara sesama anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) memanas ketika Turki menahan pendeta berkewarganegaraan AS bernama Andrew Brunson. Turki menuduh Brunson mendukung pencobaan kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan dua tahun lalu.

Selain memutuskan untuk menaikkan bea masuk terhadap baja dan aluminium impor asal Turki, pemerintah Trump di awal bulan ini juga menerapkan sanksi terhadap dua pejabat Kabinet Presiden Erdogan sebagai bagian dari upayanya untuk mendesak Turki agar membebaskan Brunson.

Sander mengatakan pembebasan Brunson tidak akan menyebabkan keringanan tarif impor, tetapi bisa mengarah ke keringanan sanksi.

"Tarif impor yang dikenakan ke baja tidak akan dicabut dengan pembebasan pendeta Brunson. Tarif itu spesifik terhadap keamanan nasional," katanya.

"Meskipun begitu, sanksi yang dikenakan ke Turki itu spesifik untuk pendeta Brunson dan lainnya yang kami rasa ditahan dengan tidak adil, dan kami akan mempertimbangkannya," tambah Sanders.

(roy) Next Article Tenangkan Investor, Turki Siapkan Rencana Penyelamatan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular