²©²ÊÍøÕ¾

Tertunda, WIKA Janji Lepas 2 Anak Usaha IPO Tahun Ini

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
28 January 2019 18:05
Dua anak usaha WIKA akan IPO yakni PT Wijaya Karya Realty dan PT Wika Industri Konstruksi.
Foto: ist
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana mendivestasikan dua anak usahanya melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun ini. Dua anak usaha tersebut yakni PT Wijaya Karya Realty dan PT Wika Industri Konstruksi.

Manajemen WIKA menargetkan IPO dua anak usaha itu bisa mengantongi dana segar senilai Rp 4 triliun.

Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan IPO untuk Wijaya Karya Realty dilakukan terlebih dahulu dengan target paling lambat Juni 2019, sementara Wika Industri Konstruksi akan mempertimbangkan kondisi pasar terlebih dahulu. Paling lambat IPO Wika Industri direalisasikan pada akhir tahun 2019.

"IPO Wika Realty akan dilakukan tahun ini, setelah Pemilu Presiden. Kalau Wika Konstruksi tergantung nanti market seperti apa," kata Tumiyana di Wika Tower, Jakarta, Senin (28/1).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih mengatakan dari IPO tersebut, masing-masing anak usaha itu dipatok bisa memperoleh dana antara Rp 1,5 triliun-Rp 2,5 triliun.

Sebagai informasi, IPO Wijaya Karya Realty ini sudah diundur dari rencana tahun lalu. Mundurnya rencana tersebut sehubungan dengan kondisi pasar yang dinilai berfluktuasi terlalu besar. Ditambah lagi, ada langkah perusahaan untuk melakukan penguatan modal dan aset terlebih dahulu.

Sepanjang tahun lalu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi yang terburuk dalam 3 tahun terakhir setelah minus 2,54% dalam setahun. Padahal tahun 2017 dan 2016 IHSG masih memberikan return 19,99% dan 15,32%.

Sesuai rencana tahun lalu, Wijaya Karya Realty akan melepaskan sebanyak-banyaknya 12,51 miliar saham atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan ke publik, dengan kisaran harga sebesar Rp 195-Rp 225/saham.

Dengan demikian, maka perusahaan seharusnya memperoleh dana sebesar Rp 2,4 triliun-Rp 3,19 triliun. Steve optimistis dengan target tersebut lantaran tahun lalu Wijaya Karya Realty sudah mengantongi total modal disetor Rp 4,6 triliun dengan laba mencapai Rp 274 miliar, sementara tahun ini target laba mencapai Rp 500 miliar.

Tahun ini, WIKA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 20 triliun untuk kebutuhan modal kerja dan investasi perusahaan. Sumber dana capex ini diharapkan dari ekuitas perusahaan senilai Rp 3 triliun-Rp 3,5 triliun, sementara sisanya berasal dari pendanaan eksternal, salah satunya IPO anak usaha.

Selain itu, WIKA yang baru menanggalkan status Persero ini juga berencana menerbitkan obligasi tahun ini, meski pihaknya masih menolak menyebutkan berapa nilai yang akan diterbitkan.

Opsi pendanaan lainnya yakni perseroan berencana melakukan penerbitan saham baru (rights issue) dari anak usaha. "Lihat dulu harganya, oke atau enggak. Kalau harganya enggak oke, kami enggak," kata dia.

Saat ini anak usaha Wijaya Karya yang sudah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia yakni PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE).

(tas) Next Article Fitch Sebut Kinerja WIKA Kurang Memuaskan, Harga Saham Landai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular