²©²ÊÍøÕ¾

PE Insidentil: ENVY Berpotensi Kantongi Proyek Baru Rp 1,25 T

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
27 November 2019 11:45
PT Envy Technologies Indonesia Tbk. (ENVY) berpotensi mengantongi pendapatan sekitar Rp 1,25 triliun
Foto: (ki-ka) Mahendra MSC – Direktur PT Envy Technologies Indonesia Tbk, Mohd Nadzaruddin bin Abd Hamid – Direktur. Dato’ Sri Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi – Dirut, Ayu Perwitasari – Direktur, Ni Wayan Sukawidiani Resi – Corporate Secretary, usai PE Insidentil di Jakarta (27/11). Doc.ENVY

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - EmitenÌýpenyedia jasa teknologi, PT Envy Technologies Indonesia Tbk. (ENVY)Ìýberpotensi mengantongi pendapatan sekitar Rp 1,25 triliun dari sejumlah proyek baru perseroan di beberapa lini bisnis yang akan digarap pada tahun 2020 hingga 2025.

Hal ini dikemukakan manajemen perseroan usai menggelar Public Expose InsidentilÌýpada Rabu pagi ini (27/11/2019) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai permintaan dari otoritas bursa setelah saham ENVY dalam beberapa pekan terakhir fluktuatif tajam.

Manajemen ENVY mengungkapkan sejumlah proyek baru yang akan digarap itu di antaranyaÌýBig Data»å²¹²ÔÌýArtificial Intelligence(kecerdasan buatan), ASEANCooperative (ACO) and MyAngkasa, GLC-Distribution & Logistic System, Internet of Things (IoT)-Composite LPG Cylinder, dan proyek di sistem perpajakan atauÌý³Ù²¹³æÌý(host to host).

Estimasi pendapatan ini diperoleh proyek ASEAN Cooperative and MyAngkasa dan Sistem Pinjaman PNS senilai Rp 1,02 triliun, sistem perpajakan Rp 158,73 miliar, IoT Rp 28 miliar,ÌýBig DataÌýRp 28 miliar,ÌýGLC-Distribution & LogisticÌýRp 10 miliar, dan ACO-·¡-³¦´Ç³¾³¾±ð°ù³¦±ðÌýplaftform Rp 405 juta.


Khusus untuk nota kesepakatan atauÌý
Memorandum of Agreement (MoA) Envy dengan ACO dan MyAngkasa sudah diteken di Kuala Lumpur, Malaysia pada Jumat (22/11/2019).

Presiden Direktur Envy, Dato' Sri Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi mengatakan perseroan fokus pada perusahaan teknologiÌýventureyang menyediakan beragam layanan bisnis dan kegiatan di bidang sistem integrasi informatika, keamanan informasi digital, dan sistem integrasi telekomunikasi.

"Kami perusahaan teknologi, dengan didasarkan pada fundamental yang kuat serta penekanan pada integrasi yang dinamis," katanya di Jakarta, usai menggelar Public Expose Insidentil di BEI.

Beberapa proyek baru tersebut baru akan digarap perseroan pada tahun depan.ÌýBig DataÌýpada Maret, IoT pada Juni, proyek ASEAN dimulai Juni, dan untuk sistem perpajakan akan dimulai Januari tahun depan.


Mengacu laporan keuangan, Envy mencatatkan laba bersih melonjak 79% menjadi Rp 5,61 miliar pada periode 9 bulan tahun ini atau per September 2019, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 3,13 miliar.

Melonjaknya laba bersih perusahaan ditopang dengan pendapatan perseroan yang juga melesat menjadi Rp 121,41 miliar, atau tumbuh hingga 147% dibandingkan dengan per September 2018 yakni Rp 49,18 miliar.

"Pencapaian hingga September 2019 sudah melebihi 97% dari target dan perseroan optimis dan yakin akan dapat mencapai atau bahkan melebihi dari target tahun ini. Selain itu, perseroan juga optimis dapat mencapai target tahun 2020," kata Dato' Sri.

Perseroan memiliki tiga bisnis utama yakni Sistem Integrasi Informatika, Sistem Integrasi Komunikasi, dan Jasa Pengamanan Teknologi Informasi.. NamunÌýsaat ini,Ìýbisnis Sistem Integrasi Informatika tetap menjadi penyumbang pendapatan terbesar, yakni meningkat 110%Ìýyear on yearÌý(yoy).

PE Insidentil: ENVY Berpotensi Kantongi Proyek Baru Rp 1,25 TFoto: (ki-ka) Mahendra MSC – Direktur PT Envy Technologies Indonesia Tbk, Mohd Nadzaruddin bin Abd Hamid – Direktur. Dato’ Sri Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi – Dirut, Ayu Perwitasari – Direktur, Ni Wayan Sukawidiani Resi – Corporate Secretary, saat PE Insidentil di Jakarta (27/11). Doc.ENVY


Saham Meroket
Berdasarkan data BEI, saham perusahaan berkode ENVY ini sudah mencatatkan penguatan harga saham yang signifikan dalam 3 bulan terakhir yakni sebesar 25,64%.

Pada perdagangan Selasa kemarin (26/11/2019), saham ENVY juga ditutup melesat 24,73% menyentuh batas atas kenaikan dalam sehari yakni 25% atauÌýauto rejectÌýatas di level Rp 1.715/saham.

Dalam 5 hari perdagangan terakhir, saham ENVY juga meroket 46,58%, dengan kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) Rp 3,09 triliun.­­­


Pada 21 November lalu, BEI menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham ENVY seiring dengan koreksi saham perusahaan yang signifikan. Namun pada saat dibuka suspensinya sehari kemudian, 22 November, saham ENVY langsung melesat.

Pada perdagangan Rabu ini, pukul 11.39 WIB, saham ENVY turun lagi 17,78% di level Rp 1.410/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 2,54 triliun. Nilai transaksi tercatat Rp 32,94 miliar dan volume perdagangan Rp 21,45 juta saham.

Perseroan tercatat di BEI pada 8 Juli 2019 dengan meraih dana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO sebesar Rp 222 miliar (harga IPO Rp 370 per saham) yang digunakan untuk ekspansi usaha.

Dato' Sri Mohd Sopiyan mengatakanÌýadanya penurunan harga saham perseroan pada Selasa, 12 November lalu, tidak ada kaitannya dengan lini bisnis perseroan yang telah didasarkan pada fundamental yang kuat.

"Selain itu, perseroan juga telah menyampaikan segala informasi material yang perlu diketahui publik," tegasnya.

Dengan pencapaian ini, perseroan memprediksi laba tahun berjalan di akhir 2019 bisa menembus Rp 7,48 miliar, atau naik 10,32% dibandingkan dengan akhir Desember 2018 yakni Rp 6,79 miliar.

Berdasarkan data laporan keuangan, sebelumnya, saham Envy Technologies dimiliki mayoritas atau 60% oleh Jonathan Tan Kwan Nyan (komisaris perusahaan), PT Envy Manajemen Konsultansi 35%, Mohd.Sopiyan 4%, Hazmi Hussain 0,6% dan SCAN Associates Bhd 0,4%.

Namun setelah penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), kepemilikan saham Envy per September 2019 yakni Jonathan 42%, Envy Manajemen 25,50%, Mohd.Sopiyan 0,77%, Hazmi 0,40%, publik sebesar 33,33%.

Simak proyeksi IHSG di 2020.

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]

Ìý


(tas/tas) Next Article Envy Technologies Indonesia Resmi Melantai di BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular