
Belanja Iklan Turun, Kinerja Emiten Media Ikut Amburadul

Ratio | Subsektor Media | EMTK | SCMA | MNCN | MSIN | TMPO | Subsektor Computer and Services | DIGI | Subsektor Investment | BMTR |
PER | 5,5 | 71 | 18 | 6,53 | 10 | -2.8 | 5,44 | -51 | -12 | 3,46 |
PBV | 1,3 | 3,99 | 3,96 | 0,92 | 1,07 | 0,53 | 3,89 | 22,1 | 0,39 | 0,2 |
Sumber: BEI, data statistik periode Oktober 2020
Berdasarkan data diatas, kinerja saham yang masih tergolong baik adalah MNCN, karena jika dilihat dari rasio PBV-nya, posisi MNCN berada dibawah kinerja sub-sektornya yakni media, walaupun jika dilihat dari rasio PER-nya, MNCN masih tergolong sedikit mahal, karena berada diatas PER sub-sektornya.
Namun, secara rata-rata, emiten media belum dapat dibilang berkinerja baik, karena hampir ketujuh saham tersebut nilai rasio PER-nya berada diatas PER sub-sektornya.
Hanya dua saham yang PER-nya berada di bawah PER sub-sektornya. Walaupun dibawah, tetapi nilai PER-nya berada di zona negatif.
Di saat pandemi virus Corona (Covid-19), rata-rata kinerja ketujuh emiten media tersebut memang terdampak.
Seperti di emiten yang sektor usahanya bergerak di siaran televisi (SCMA, MNCN, dan MSIN), kinerja keuangan maupun saham berdampak dari adanya pandemi.
Sebelum pandemi terjadi, acara televisi dapat mengundang berbagai penonton, baik secara langsung (live) maupun melalui proses tapping, namun disaat pandemi, kebijakan acara televisi tanpa penonton memukul keberlangsungan perusahaan. Selain itu, acara televisi yang bertajuk 'jalan-jalan' juga dikurangi karena efek pandemi.
(chd/chd)