
Baru Laporan! Emiten Radio Erick Thohir Rugi Rp 45 M di 2020

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Setelah sempat dicecar otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) karena belum menyampaikan laporan keuangan tahunan, akhirnya emiten yang didirikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang bergerak di industri media dan radio, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) menyampaikan laporan keuangan konsolidasi tahun 2020.
Berdasarkan laporan keuangan tersebut, sepanjang tahun lalu, Mahaka Radio tercatat mengalami kerugian bersih Rp 44,92 miliar.
Kinerja tersebut lebih buruk dari tahun 2019 di mana perusahaan masih mencatatkan laba bersih Rp 34,09 miliar.
Buruknya kinerja laba perusahaan salah satunya disebabkan oleh pendapatan perusahaan yang berkurang lebih dari setengah atau tercatat turun 51,38% sepanjang tahun 2020 menjadi Rp72,88 miliar dari total pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 149,90 miliar.
Penurunan pendapatan tersebut terjadi di hampir semua segmen bisnis dari mulai iklan radio program, spot dan ²¹»å±ô¾±²ú²õÌý(iklan yang dibacakan oleh penyiar, dengan menggunakan script).
Selain itu pendapatan dari acara off-air juga turun menjadi Rp 3,98 miliar dari semula mencapai 10,07 miliar, yang salah satunya diakibatkan karena situasi pandemi yang mengharuskan penerapan pembatasan sosial.
Tak hanya itu, beban program dan siaran tercatat naik menjadi Rp 8,16 miliar dari semula Rp 4,36 miliar.
Aset perusahaan yang kini mengembangkan aplikasi NOICEÂ ini tercatat turun menjadi Rp 317,12 miliar dari tahun 2019 senilai Rp 355,13 miliar. Aset ini terdiri dari aset lancar sejumlah Rp 143,49 miliar, sedangkan Rp 173,62 miliar sisanya merupakan aset tidak lancar.
Liabilitas perusahaan bertambah menjadi Rp 120,52 miliar dari posisi akhir tahun 2019 sebesar Rp 107,85 miliar. Liabilitas ini terdiri dari kewajiban jangka pendek senilai Rp 23,34 miliar dan kewajiban jangka panjang senilai Rp 97,28 miliar. Alhasil ekuitas perusahaan tercatat turun menjadi Rp 196,61 miliar dari semula Rp 247,28 miliar.
Hingga 30 Juni 2021, mayoritas saham MARI dipegang oleh perusahaan milik Erick Thohir yakni PT Beyond Media sebesar 40,35% saham. Sedangkan 15,49% saham MARI dimiliki PT Mahaka Media Tbk (ABBA), 0,17% dimiliki PT Pratama Prima Utama dan 43,99% sisanya oleh masyarakat.
Pada perdagangan Rabu (25/8) pukul 14.33 WIB di pasar modal, saham MARI tercatat stagnan di level Rp 550/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 2,89 triliun. Dalam seminggu saham ini naik 8,91%, selama sebulan terakhir harganya meningkat 22,77% dan sejak awal tahun melesat hingga 511,11%.
Pada penutupan perdagangan Rabu sore, saham MARI berakhir naik 1,82% di Rp 560/saham, dengan nilai transaksi Rp 32 miliar dan volume perdagangan 57,28 juta saham.
(tas/tas) Next Article Emiten Erick Thohir Bakal Disuntik Kenangan Fund, Berapa ya?
