Profit Taking, Saham MNC Bank Ambles di Tengah Proses Merger
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham emiten perbankan Grup MNC yakni PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) terpantau terkoreksi nyaris 2% pada perdagangan sesi I Rabu (8/3/2023).
Per pukul 11:30 WIB, saham BABP terkoreksi 1,96% ke posisi Rp 100/saham. Saham BABP bergerak direntang harga Rp 99 - 104.
Saham BABP sudah ditransaksikan sebanyak 1.065 kali dengan volume sebesar 22,08 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 2,2 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 3,38 triliun.
Hingga pukul 11:30 WIB, di order bid atau beli, terdapat 89.006 lot antrian di harga Rp 99/saham. Sedangkan antrian beli terbanyak berada di harga Rp 95/saham atau berada di batas bawahnya hari ini, yakni sebanyak 142.997 lot antrian.
Sementara di order offer atau jual, terdapat 38.557 lot antrian di harga Rp 100/saham. Adapun antrian jual terbanyak berada di harga Rp 107/unit, yang mencapai 58.586 lot antrian.
Belum diketahui secara jelas penyebab koreksi saham BABP hari ini selain aksi profit taking investor. Tetapi, hal ini terjadi di tengah proses merger antara BABP dengan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) atau Bank Nobu.
BABP dan Bank Nobu telah memberikan pernyataan terkait aksi merger yang sebelumnya telah diumumkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 Maret lalu.
Bank milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo dan James Riady ini tengah memasuki proses merger dan disebut sudah menandatangani perjanjian kesepakatan.
Bila merger keduanya sukses, maka total aset gabungan keduanya akan mencapai Rp 37,9 triliun. Nilai ini mengacu pada laporan keuangan bulanan BABP per Januari 2023, yang mencapai Rp 16,98 triliun. Sedangkan aset NOBU per Januari 2023 mencapai Rp 21 triliun.
Namun, BABP menyatakan bahwa merger ini bukan untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum, melainkan untuk memperkuat usaha dan sinergi dari para pihak keduanya.
Bank Nobu juga menyatakan bahwa setiap aksi korporasi yang dilakukan perseroan bertujuan untuk mendukung pengembangan volume usaha perseroan dalam jangka panjang.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)