²©²ÊÍøÕ¾

Newsletter

Investor Awas! Tragedi Amerika 12 Tahun Lalu Bisa Terulang

Putra, ²©²ÊÍøÕ¾
26 May 2023 05:58
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
  • Negosiasi plafon utang AS masih berlangsung dan ada nada optimisme di dalamnya, tetapi 'warning' dari Fitch Ratings turut membawa sentimen negatif
  • 12 tahun lalu saatÌýStandard & Poor's menurunkan rating utang AS untuk pertama kalinya dalam sejarah. Hal tersebut membuat indeks S&P 500 anjlok hingga 6,5%.
  • IHSGÌýmenyusul merosot hingga 3% dalam sehari, dan terus dalam tren menurun selama hampir 2 bulan. Selama periode tersebut kemerosotan IHSGÌýtercatat lebih dari 13%.

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah sama-sama melemah pada perdagangan Kamis (25/5), seiring Bank Indonesia (BI) mengumumkan mempertahankan suku bunga acuan untuk kali keempat secara berturut-turut.

IHSG ditutup memerah pada perdagangan Kamis (25/5), menghentikan reli kenaikan 4 hari beruntun sebelumnya.ÌýBerdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup merosot 0,62% ke posisi 6.704,23.

Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp9,63 triliun dan volume perdagangan 18,68 miliar saham.

Sebanyak 304 saham turun, 226 saham naik, dan 213 saham stagnan.

Kendati memerah pada Kamis, dalam lima hari perdagangan terapresiasi IHSG menjadi 0,62%. Namun, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 2,14%.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia membebani IHSG paling besar yakni 15 indeks poin lebih. PT Gojek Tokopedia juga berkontribusi 5,74 indeks poin. Selain itu, PT Telkom Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya dan PT Adaro Energy Indonesia masing-masing 4 indeks poin lebih.

Sentimen dari Bank Indonesia (BI) soal pengumuman suku bunga acuan tampaknya tidak begitu mampu menahan penurunan IHSG pada Kamis.

Pada Kamis sore BI secara konsisten mempertahankan suku bunga acuan pada level yang stabil, yaitu 5,75%. Sebagai informasi, BI telah menahan suku bunga acuan selama empat bulan berturut-turut.

Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan menggambarkan komitmen bank sentral terhadap stabilitas ekonomi. Suku bunga fasilitas simpanan overnight dan fasilitas pinjaman juga dipertahankan pada tingkat masing-masing 5% dan 6,5%.

Bank Indonesia menjelaskan bahwa sikap kebijakan saat ini bertujuan untuk menjaga inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3 ± 1% sepanjang tahun ini.

Selain itu, bank sentral berupaya mendorong inflasi utama agar mencapai target 3 ± 1% pada kuartal ketiga.

Para pembuat kebijakan yakin bahwa kebijakan ini akan memastikan stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, Bank Indonesia juga mencatat adanya pemulihan yang terus berlanjut dalam aktivitas ekonomi pada kuartalII/2023.

Proyeksi pertumbuhan penuh tahun 2023 diperkirakan berada dalam kisaran 4,5-5,3%. Selaras dengan itu, neraca pembayaran negara kemungkinan akan mengalami surplus pada tahun ini, mencerminkan stabilitas sektor eksternal Indonesia.

Mengenai prospek kebijakan moneter mendatang dan kemungkinan penurunan suku bunga, bank sentral belum memberikan indikasi yang jelas.

Keputusan lanjutan terkait suku bunga akan didasarkan pada perkembangan inflasi, stabilitas keuangan, dan faktor-faktor ekonomi lainnya.

Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara menjaga inflasi terkendali dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Senasib, rupiah kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (25/5), mendekati lagi level psikologis Rp 15.000/US$. BI yang mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) belum mampu mendongkrak kinerja rupiah.

Melansir data Refinitiv, rupiah menutup perdagangan di Rp 14.945/US$ atau melemah 0,34%. Sebelumnya rupiah sempat menyentuh Rp 14.958/US$.

Meski melemah hari ini, sepanjang tahun rupiah sudah menguat sekitar 4%

Dalam konfernesi pers pengumuman suku bunga, BI percaya diri tren penguatan rupiah akan terus berlanjut ke depannya.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan rupiah hingga 24 Mei 2023 tercatat menguat 23,6% secara point to point dibandingkan level akhir triwulan I-2023.

"(Penguatan) didorong oleh kuatnya aliran masuk modal asing di investasi portofolio," paparnya dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Mei 2023, Kamis (25/5).

Tekanan bagi rupiah datang dari sentimen pelaku pasar yang memburuk menanti perkembangan perundingan batas utang Amerika Serikat. Ketua DPR AS, Kevin McCarthy mengatakan negosiasi pengurangan belanja pemerintah masih buntu.

"Saya berpikir ini (pengurangan belanja) masuk akal. Masuk akal dan rasional jika kita mengurangi belanja pada tahun depan dibandingkan tahun ini. Setiap rumah tangga harus melakukan hal yang sama," kata McCarthy, yang berasal dari Partai Republik sebagaimana dilansirÌý²©²ÊÍøÕ¾ International.

Sementara itu rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) dini hari tadi menunjukkan para pembuat kebijakan terbelah terkait kenaikan suku bunga. Beberapa anggota melihat perlu untuk menaikkan suku bunga lagi, tetapi yang lainnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat dan tidak perlu lagi mengetatkan kebijakan moneter.

Rilis risalah tersebut membuka peluang lebih besar The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada bulan depan. Apalagi, ketua The Fed, Jerome Powell yang berbicara pada Jumat pekan lalu juga mengatakan suku bunga tidak akan setinggi perkiraan pasar.

"Kebijakan stabilitas keuangan membantu menenangkan kondisi perbankan. Di sisi lain, perkembangan sektor perbankan berkotribusi pada kondisi kredit yang lebih ketat dan cenderung membebani pertumbuhan ekonomi, perekrutan tenaga kerja dan inflasi," kata Powell sebagaimana dikutipÌý²©²ÊÍøÕ¾ International, Jumat (19/5/2023).

"Hasilnya, suku bunga kemungkinan tidak perlu naik setinggi yang seharusnya dilakukan untuk mencapai target kami," tambah Powell.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Kamis (25/5/2023) waktu setempat.

Indeks Nasdaq & S&P 500 masing-masing melonjak 1,71% dan 0,88% akibat euforia Nvidia, sedangkan Dow Jones merosot tipis 0,11% meski Fitch Ratings menempatkan peringkat AAA Amerika Serikat pada pengawasan peringkat negatif.

Mengutip ²©²ÊÍøÕ¾ International, saham Nvidia Saham Nvidia melonjak 25% setelah perusahaan produsen GPU tersebut memberikan panduan pendapatan yang lebih kuat dari yang diharapkan untuk kuartal kedua 2023. Nvidia juga melaporkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi analis pada kuartal sebelumnya.

Lonjakan permintaan untuk chip yang dibutuhkan untuk melatih sistem generative artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatif macam ChatGPT mendorong Nvidia memproyeksikan pendapatan jauh di atas ekspektasi Wall Street.

Beberapa analis yang mengulas saham tersebut meningkatkan target harga mereka setelah melihat hasil kinerja keuangan teranyar Nvidia.

Saham semikonduktor lainnya mengikuti kenaikan Nvidia, seperti AMD dan Taiwan Semiconductor, yang masing-masing naik 6,4% dan 9,7%. ETF VanEck Semiconductor (SMH) juga melonjak 6,2%.

"Poin utamanya adalah bahwa inovasi dalam teknologi dapat mengatasi hambatan dari perlambatan ekonomi atau suku bunga yang lebih tinggi," kata Dylan Kremer, kepala investasi bersama Certuity kepada ²©²ÊÍøÕ¾ International.

"Saham teknologi khususnya dan growth stock belum mati," imbuh Kremer.

Sementara itu, Fitch Ratings menempatkan peringkat utang AAA jangka panjang AS dalam status pengawasan negatif.

Lembaga pemeringkat tersebut mengatakan negosiasi plafon utang yang sedang berlangsung telah meningkatkan risiko pemerintahan Joe Biden bisa tidak membayar beberapa kewajibannya tepat waktu. Namun, Fitch mengatakan masih berharap akan ada penyelesaian sebelum batas waktu atau X-date.

"Saya pikir semua orang melihat kisah (story) Nvidia dan ikut menungganginya karena ini adalah jeda yang menyenangkan dari pembicaraan pagu utang AS, ketakutan krisis perbankan, dan inflasi yang bersamaan dengan kebijakan ketat dari Federal Reserve," kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda.

Lonjakan Nasdaq Composite di tengah ramai-ramai lonjakan saham Nvidia mungkin bisa meredakan ketegangan pasar sejenak. Namun, isu negosiasi plafon utang AS masih akan menjadi perhatian pelaku pasar.

Melansir Reuters, Kamis (25/5), perundingan antara Gedung Putih dan perwakilan Partai Republik soal peningkatan plafon utang membuat kemajuan, kata Ketua DPR AS asal Partai Republik Kevin McCarthy kepada wartawan pada Kamis waktu AS.

Anggota parlemen California ini mengatakan pada hari Rabu setelah pertemuan selama empat jam antara perunding yang dipilihnya dan Presiden Joe Biden bahwa kesepakatan masih memungkinkan sebelum bulan Juni. Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah memperingatkan bahwa AS bisa kehabisan uang untuk membayar tagihan-tagihannya paling cepat setelah 1 Juni.

"Saya masih berpikir kita punya waktu untuk mencapai kesepakatan, dan melakukannya," kata McCarthy setelah pertemuan berakhir.

Beberapa jam kemudian, Fitch Ratings menempatkan peringkat kredit AAA AS dalam status peringatan atau pengawasan negatif, tanda ketidakpastian yang semakin meningkat mengenai kemampuan negara tersebut untuk menghindari default yang belum pernah terjadi sebelumnya.

AS mengalami penurunan peringkat selama kekacauan serupa 12 tahun silam.ÌýPada 8 Agustus 2011, lembaga pemeringkat Standard & Poor's menurunkan rating utang AS untuk pertama kalinya dalam sejarah. Hal tersebut membuat indeks S&P 500 anjlok hingga 6,5%, dan berada dalam tren penurunan dalam waktu yang lama.

IHSG pun kena getahnya, pada 9 Agustus 2011 mengalami kemerosotan hingga 3%, dan terus menurun hingga nyaris 2 bulan lamanya.ÌýSelama periode tersebut kemerosotan IHSG tercatat lebih dari 13%.

Fitch masih mengharapkan adanya penyelesaian terhadap batas utang sebelum "tanggal X" atau x-date pada tanggal 1 Juni.

Perusahaan pemeringkat lainnya, DBRS Morningstar, juga mengambil tindakan serupa pada Kamis dengan menempatkan peringkat AAA AS "dalam tinjauan dengan implikasi negatif," sambil tetap mengantisipasi tindakan Kongres tepat waktu.

Juru bicara Gedung Putih mengatakan pada Rabu malam waktu AS bahwa laporan dari Fitch menunjukkan urgensi mencapai penyelesaian yang cepat terhadap situasi pagu utang.

Dan juru bicara Departemen Keuangan AS, Lily Adams, mengatakan dalam pernyataan bahwa "peringatan malam ini menegaskan perlunya tindakan bipartisan yang cepat oleh Kongres untuk menaikkan atau menunda batas utang dan menghindari krisis bagi ekonomi kita."

Di Capitol Hill, Wakil Pemimpin Fraksi Partai Demokrat Katherine Clark menyalahkan "penyanderaan" akibat menunda deal negosiasi oleh Partai Republik yang mengancam peringkat kredit AS.

"Bahkan peringatan peringkat akan menyebabkan masalah ekonomi," kata dia kepada wartawan di Capitol pada Rabu malam. "Ini adalah awalnya," imbuhnya.

Jika terjadi gagal bayar, para ekonom menyebabkan hal tersebut bisa memicu resesi di AS, banyak orang kehilangan pekerjaan dan ²ú´Ç°ù°ù´Ç·É¾±²Ô²µÌý³¦´Ç²õ³ÙÌýatau biaya pembiayaan serta suku bunga pinjaman akan meningkat cukup tajam.

Selain berdampak pada ekonomi negeri sendiri, apabila AS benar default (bangkrut) untuk kali pertama dalam sejarah, hal tersebut akan mempengaruhi ekonomi dunia.

Sebagai contoh, mengutip APNews (22/5), pesanan untuk pabrik China yang menjual barang elektronik ke Amerika Serikat bisa menyusut tajam. Investor Swiss yang memiliki obligasi pemerintah AS (US Treasury) akan menderita kerugian. Perusahaan-perusahaan Sri Lanka tidak dapat lagi menggunakan dolar sebagai alternatif mata uang mereka sendiri.

Di samping soal plafon utang, pada Jumat malam waktu Indonesia, akan ada rilis dari Biro Analisis Ekonomi (BEA) AS soal indeks belanja konsumsi perorangan (Personal Consumption Expenditures/PCE) inti per April, yang menjadi acuan inflasi favorit The Fed.

Rilis tersebut menjadi agenda penting pekan depan lantaran data PCE inti akan turut mempengaruhi kemungkinan kenaikan (atau penundaan) suku bunga pada rapat tengah Juni.

Indeks PCE kemungkinan naik 0,2% bulan lalu, meningkat dari kenaikan 0,1% pada Maret. Secara tahunan, PCE kemungkinan naik 4,1%, pada laju paling lambat sejak Mei 2021 dan dibandingkan dengan kenaikan 4,2% pada Maret.

Adapun, PCE inti, yang tidak termasuk item makanan dan energi yang sifatnya volatil, diproyeksikan naik 0,3% dari Maret, dan 4,6% secara tahunan.

Berikut sejumlah agenda dan rilis data ekonomi pada hari ini:

- Penjualan ritel Australia per April (08.30 WIB)

- Penjualan ritel Inggris per April (13.00 WIB)

- Pidato pejabat bank sentral Eropa (ECB) (14.40 WIB)

- Pesanan barang tahan lama AS per April (19.30 WIB)

- PCE Index AS per April (19.30 WIB)

- Sentimen konsumen Michigan per May (21.00 WIB)

Ìý

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

- Cum dividen AMRT

- Cum dividen EAST

- Cum dividen INTP

- Cum dividen MIDI

- Cum dividen TPMA

- Cum dividen UVCR

- Cum dividen VINS

- RUPST BEBS

- RUPST BGTG

- RUPST BVIC

- RUPST & RUPSLB CEKA

- RUPST CENT

- RUPST & RUPSLB CSIS

- RUPST & RUPSLB IBST

- RUPST INCF

- RUPST INPS

- RUPST IPPE

- RUPST ISAP

- RUPST JARR

- RUPST LPIN

- RUPST & RUPSLB MLIA

- RUPST NRCA

- RUPST SRIL

- RUPST & RUPSLB TOTO

- RUPST UNSP

Ìý

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

Ìý

Ìý

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

Ìý

[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular