
Agresif Genjot Kredit, Laba Bank Ganesha Terbang 6x Lipat

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten perbankan PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 31,01 miliar pada semester I-2023. Jumlah ini terbang 456,13% dari perolehan pada periode yang sama setahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,57 miliar.
Peningkatan ini tidak terlepas dari pendapatan bunga bank yang tercatat sebesar Rp 279,80 miliar pada paruh pertama tahun 2023, naik 45,87% dari setahun sebelumnya sebesar Rp 191,80 miliar. Seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, beban bunga juga ikut naik menjadi Rp 58,74 miliar dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 53,65 miliar. Pendapatan bunga bersih kali ini pun tercatat menjadi sebesar Rp 221,06 miliar, naik 60,01% dari yang sebelumnya sebesar Rp 138,15 miliar.
Pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) juga tercatat meningkat hampir dua kali lipat dari Rp 51,28 miliar pada semester I-2022 menjadi Rp 100,41 miliar pada tahun ini. Hal ini seiring dengan perbaikan kualitas aset bank.Â
Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) ²µ°ù´Ç²õ²õÌýper Juni 2023 turun 325 basis poin (bps) menjadi 1,75% dan NPL net turun 29 bps menjadi 0,08%.
Pada periode yang sama beban operasional lainnya tercatat meningkat menjadi Rp 180,19 miliar dari yang sebelumnya sebesar Rp 51,28 miliar pada semester I-2022. Laba operasional pun tercatat meningkat menjadi Rp 40,86 miliar dari yang sebelumnya sebesar Rp 9,72 miliar pada semester I-2022.
Maka, bank dapat menadahi beban operasional yang telah terbang 1.116,15% menjadi Rp 212,64 miliar pada semester I-2023. Adapun setahun sebelumnya, beban operasional tercatat sebesar Rp 17,48 miliar. Sehingga, laba operasional kali ini tercatat naik menjadi Rp 279,29 miliar dari yang sebelumnya Rp 199,75 miliar.
Pada efisiensi, rasio beban operational terhadap pendapatan (BOPO) yang turun ke 86,73% pada semester I-2023, dari yang setahun sebelumnya 95,40%. Adapun batas rasio ideal BOPO sebuah bank adalah 80% hingga 90%.
Rasio profitabilitas bank juga menunjukkan peningkatan sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Rasio imbal balik ekuitas atau return on equity (ROE) tercatat naik ke level 2,13%. Kemudian, rasio imbal balik aset atau return on assets (ROA) tercatat naik menjadi 0,91%.
Tercatat, aset Bank Ganesha susut menjadi Rp 7,58 triliun pada semester I-2023 dari yang sebelumnya Rp 8,96 triliun. Sementara ekuitas naik menjadi Rp 3,17 triliun dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 3,13 triliun.
Penurunan aset tersebut seiring dengan berkurangnya penempatan dana pada Bank Indonesia dan bank lain, yang masing-masing merosot 78,32% yoy dan 42,47% yoy.Â
Pada sisi intermediasi, BGTG tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 3,77 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Jumlah ini naik 29,50% dari periode akhir Desember 2022 yang sebesar Rp 2,91 triliun.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sepanjang semester I 2023 sebesar Rp 4,29 triliun, turun 23,70% dari periode akhir Desember 2022 yan sebesar Rp 5,62 triliun.
Hal tersebut membuat rasio likuiditas bank atau loan to deposit ratio (LDR) bank melompat dari 28,71% menjadi 87,92%.
Selain itu, seiring dengan pertumbuhan kredit dan kontraksi DPKÂ membuat margin bunga bersih (net interest margin/NIM) BGTGÂ naik dari 3,06% per Juni 2022 menjadi 5,69% pada Juni 2023.Â
(mkh/mkh) Next Article Laba Terbang 323% Jadi Rp46 M, BGTG Kok Gak Bagi Dividen?