²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 6,25%. Suku bunga Deposit Facility 5,50% dan suku bunga Lending Facility sebesar 7%.

Apa alasannya?

"Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter prostability yaitu sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk pastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus satu pada 2024 2025 termasuk untuk menjaga efektivitas aliran masuk modal asing dan nilai tukar rupiah," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (21/5/2024)

Baca: Sri Mulyani Buka Suara Soal Dampak Presiden Iran Tewas ke Ekonomi RI

Perry menambahkan, kebijakan makroprudential dan sistem pembayaran tetap mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Salah satunya mengenai pembiayaan kredit infrastruktur.

Sebelumnya, pada RDG BI periode April 2024, BI secara mengejutkan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25%. Hal ini di luar dari ekspektasi pelaku pasar yang secara konsensus justru memperkirakan BI masih menahan suku bunganya.

(arm/mij) Next Article BI Ramal Suku Bunga Fed Turun di Semester II-2024