
Bahas Kerja Sama Ekonomi, Menlu Jepang Akan Kunjungi RI
Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
22 June 2018 18:26

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono akan menunjungi Indonesia dan melakukan pertemuan bilateral pada hari Senin (25/6/2018) hingga Selasa depan.
Kono dijadwalkan akan tiba di Jakarta pada hari Minggu (24/6/2018) malam. Keesokan harinya, dia akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi. Rencananya, Kono juga akan menemui Presiden Indonesia Joko Widodo dalam kunjungan perdananya ke Indonesia setelah resmi menjabat tahun lalu.
"Tujuan utama kunjungan beliau ke sini untuk melakukan pertemuan bilateral dalam konteks persiapan 60 tahun hubungan Indonesia-Jepang dan juga untuk melakukan pertemuan the 6th Strategic Dialogue," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam press briefing hari Jumat (22/6/2018).
Selain itu, Kono juga akan membahas tentang kerja sama ekonomi antara Jepang dan Indonesia di bidang infrastruktur, transportasi, investasi, pariwisata, dan maritim.
Khususnya di bidang maritim, kata Arrmanatha, kerja sama akan fokus membahas pengembangan pelabuhan dan pusat perikanan terpadu, terutama di pulau-pulau terluar Indonesia. Hal ini dilakukan guna mendorong Indonesia menjadi penghubung industri bagi Negara Matahari Terbit.
"Itu semua bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, utamanya dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai industrial hub untuk Jepang," jelasnya.
Jepang sendiri adalah salah satu mitra penting bagi perekonomian Indonesia, dengan nilai perdagangan kedua negara yang tercatat US$33 miliar (Rp 464,6 triliun) di tahun 2017 dan $3,7 miliar dalam kuartal pertama tahun 2018, kata Arrmanatha.
Total investasi Jepang yang masuk ke Indonesia juga mencapai $5 miliar pada tahun 2017 dan $1,37 miliar dari Januari sampai Maret tahun ini.
Tahun lalu, Indonesia mengekspor barang-barang seperti minyak, gas alam cair, udang, kertas, dan tekstil senilai $17,80 miliar ke Jepang. Sementara, impor barang Jepang seperti suku cadang, plastik, kimia, dan produk elektronik di Indonesia tercatat $15,24 miliar.
Dalam kunjungan itu Kono juga akan membicarakan percepatan penyelesaian peninjauan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang sedang berlangsung. Peninjauan kesepakatan bilateral yang dibuat sejak tahun 2007 itu dilakukan setiap lima tahun sekali.
Adapun isu-isu yang menjadi perhatian dalam proses peninjauan ini adalah pertanian bagi Jepang dan otomotif bagi Indonesia. Arrmanatha menyampaikan pertemuan kedua menlu tersebut tidak akan membahas detail kesepakatan yang menjadi ranah Kementerian Perdagangan, tetapi akan lebih membahas dorongan politik agar proses peninjauan bisa dirampungkan tahun ini.
(prm) Next Article Jepang Sepakat Percepat Proyek Infrastruktur RI
Kono dijadwalkan akan tiba di Jakarta pada hari Minggu (24/6/2018) malam. Keesokan harinya, dia akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi. Rencananya, Kono juga akan menemui Presiden Indonesia Joko Widodo dalam kunjungan perdananya ke Indonesia setelah resmi menjabat tahun lalu.
"Tujuan utama kunjungan beliau ke sini untuk melakukan pertemuan bilateral dalam konteks persiapan 60 tahun hubungan Indonesia-Jepang dan juga untuk melakukan pertemuan the 6th Strategic Dialogue," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam press briefing hari Jumat (22/6/2018).
Khususnya di bidang maritim, kata Arrmanatha, kerja sama akan fokus membahas pengembangan pelabuhan dan pusat perikanan terpadu, terutama di pulau-pulau terluar Indonesia. Hal ini dilakukan guna mendorong Indonesia menjadi penghubung industri bagi Negara Matahari Terbit.
"Itu semua bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, utamanya dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai industrial hub untuk Jepang," jelasnya.
Jepang sendiri adalah salah satu mitra penting bagi perekonomian Indonesia, dengan nilai perdagangan kedua negara yang tercatat US$33 miliar (Rp 464,6 triliun) di tahun 2017 dan $3,7 miliar dalam kuartal pertama tahun 2018, kata Arrmanatha.
Total investasi Jepang yang masuk ke Indonesia juga mencapai $5 miliar pada tahun 2017 dan $1,37 miliar dari Januari sampai Maret tahun ini.
Tahun lalu, Indonesia mengekspor barang-barang seperti minyak, gas alam cair, udang, kertas, dan tekstil senilai $17,80 miliar ke Jepang. Sementara, impor barang Jepang seperti suku cadang, plastik, kimia, dan produk elektronik di Indonesia tercatat $15,24 miliar.
Dalam kunjungan itu Kono juga akan membicarakan percepatan penyelesaian peninjauan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang sedang berlangsung. Peninjauan kesepakatan bilateral yang dibuat sejak tahun 2007 itu dilakukan setiap lima tahun sekali.
Adapun isu-isu yang menjadi perhatian dalam proses peninjauan ini adalah pertanian bagi Jepang dan otomotif bagi Indonesia. Arrmanatha menyampaikan pertemuan kedua menlu tersebut tidak akan membahas detail kesepakatan yang menjadi ranah Kementerian Perdagangan, tetapi akan lebih membahas dorongan politik agar proses peninjauan bisa dirampungkan tahun ini.
(prm) Next Article Jepang Sepakat Percepat Proyek Infrastruktur RI
Most Popular