
Pak Anies, Masalah Tanah Bikin Jakarta Tak Manusiawi Lagi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN/ATR), Sofyan Djalil menyebut kota Jakarta sudah tak manusiawi, lantaran terbatasnya lahan untuk anak-anak bermain.
"Kota Jakarta ini sama sekali tak manusiawi sekali. di Inggris misalnya ada taman luas. Sekarang di Indonesia, Jakarta dan kota lain, anak-anak berlari di gang," ujarnya saat memberikan sambutannya dalam acara penyerahan aset sitaan dari KPK kepada Kementerian ATR/BPN di Jakarta, Kamis (16/7/2020).
Untuk itu dia menyarankan agar salah satu barang sitaan berupa tanah yang berlokasi di Jagakarsa dijadikan taman. Hal ini menurutnya sebagai salah satu upaya agar membuat kota lebih bersahabat.
"Tanah seluas 3.200 m2, di pinggir jalan ke arah Ciganjur, di daerah perumahan. Kalau jd taman, untuk penyerapan air. Menjadikan taman anak-anak bermain, di Jakarta sangat sedikit taman," katanya lagi.
Sebagai informasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyerahkan Barang Milik Negara yang berasal dari Barang Rampasan Negara KPK kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN/ATR) senilai total lebih dari Rp 60 miliar.
"KPK menyerahkan aset berupa tanah, di jalan paso RT 005/04 kelurahan Jagakarsa, Jakarta selatan. luas 3.201 m2, nilai BMN Rp 26,8 Miliar," ujar Deputi Penindakan KPK, Karyoto.
"Kedua, tanah bangunan penembangan lahan, halaman parkir, pagar keliling. Jalan sikatan, nambangan lor, Mangunharjo, Madiun, Jatim. Luas pertama tanah 4.000 m2, bangunan 320 m, bangunan 148. Nilai BMN Rp 10,54 Miliar. Total seluruhnya Rp 36 Miliar," ujarnya lagi.
Adapun tanah yang berlokasi di Jagakarsa tersebut merupakan barang rampasan milik terdakwa Djoko Susilo atas kasus pengadaan SIM simulator. Kemudian untuk aset di Madiun merupakan barang rampasan milik Terdakwa Bambang Irianto, eks Walikota Madiun.
(dob/dob) Next Article KPK Sebut Tanah Jadi Masalah Pelik, Kenapa?