
India Laporkan 22 Kasus Covid-19 Varian Delta Plus

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Varian baru virus corona menjadi perhatian di India setelah hampir dua lusin kasus terdeteksi di Negeri Bollywood.
Varian AY.1, diidentifikasi secara lokal sebagai Delta Plus dan pertama kali diidentifikasi di Eropa, ditemukan pada 22 kasus di seluruh negara bagian Maharashtra, Kerala dan Madhya Pradesh.
Kementerian Kesehatan India pada Selasa (22/6/2021) mengatakan Delta Plus menunjukkan peningkatan penularan dan menyarankan ketiga negara bagian untuk meningkatkan pengujian.
"Berdasarkan temuan baru-baru ini dari INSACOG (Indian SARS-CoV-2 Genomic Consortia), kementerian kesehatan telah memperingatkan dan memberi tahu Maharashtra, Kerala dan Madhya Pradesh mengenai varian Delta Plus dari Covid-19 yang ditemukan di negara-negara bagian ini," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Aljazeera.
INSACOG adalah konsorsium badan medis dan ilmiah utama India, termasuk Dewan Penelitian Medis India dan Dewan Penelitian Ilmiah dan Industri.
Konsorsium tersebut tidak hanya ditugaskan untuk mengurutkan seluruh genom virus, tetapi juga memberikan masukan tepat waktu mengenai respons kesehatan masyarakat yang tepat untuk diadopsi oleh negara bagian.
Kementerian Kesehatan India juga mengatakan varian Delta Plus juga telah ditemukan setidaknya di sembilan negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, India, Portugal, Swiss, Nepal, dan China.
Dilaporkan dari ibu kota New Delhi, Elizabeth Puranam dari Al Jazeera mengatakan pejabat kesehatan India telah mengidentifikasi tiga karakteristik varian Delta Plus.
"Yang pertama meningkatkan transmisibilitas, yang kedua lebih mengikat reseptor sel paru-paru, dan juga ada potensi pengurangan respons antibodi," katanya.
Varian Delta Plus terbentuk karena mutasi strain Delta atau varian B.1.617.2, yang pertama kali ditemukan di India dan diyakini sebagai penyebab gelombang kedua virus yang ganas di negara tersebut.
Pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa varian Delta Plus dapat memicu gelombang ketiga Covid-19 di India.
"Jika ada kabar baik di India saat ini, gelombang kedua yang menyebabkan lebih dari 180.000 kematian, sebagian besar pada April dan Mei, telah berkurang dan kasus telah menurun," kata Puranam.
Sementara itu, India pada Rabu (23/6/2021) melaporkan 50.848 infeksi virus corona baru dan 1.358 kematian selama 24 jam terakhir. Total infeksi negara Asia Selatan sekarang mencapai lebih dari 30 juta dan jumlah kematian adalah 390.660.
(dru) Next Article Luhut: RI Harus Antisipasi Covid-19 Varian Delta Plus