²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

KTT COP26 Kasih Angin ke Batu Bara, 'Kiamat' Masih Lama

Robertus Andrianto, ²©²ÊÍøÕ¾
Senin, 15/11/2021 13:04 WIB
Foto: Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Produsen batu bara masih bisa tersenyum lega. Ini terjadi tatkala Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) menerbitkan draf kesepakatan ketiga hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim UN Climate Change Conference of the Parties (COP) ke 26, Sabtu (13/11/2021).

Meski menyerukan penghentian penggunaan bahan bakar fosil, konferensi di Glasgow berhasil membuat 197 negara menyepakati aturan baru tentang pembatasan emisi gas rumah kaca. Namun, permintaan India dan China untuk 'keringanan' produksi batu bara dikabulkan.


Duet India dan China berhasil merubah komitmen "menghapus" batu bara menjadi mengurangi "penggunaan" batu bara secara bertahap untuk energi. Artinya batu bara masih bisa digunakan, di mana negara-negara hanya wajib mengurangi tidak menghilangkannya selama-lamanya.

Hal ini membuat sejumlah negara kontra batu bara kecewa. Di antaranya utusan Kepulauan Marshall, AS, dan Swiss.

"Saya ingin membaca catatan kekecewaan mendalam kami dengan perubahan bahasa pada batubara, dari fase keluar, ke fase penurunan.Kami menerima perubahan ini, dengan sangat enggan," kata Tina Stege, utusan COP26 dari Kepulauan Marshall.

"Kami melakukannya hanya, karena ada elemen penting dari paket ini yang dibutuhkan masyarakat di negara saya, sebagai jalur kehidupan untuk masa depan mereka," pernyataan kekecewaan mendalam perwakilan Swiss.

COP26 adalah konferensi terkait iklim terbesar dan terpenting di dunia. KTT ini untuk mencapai kesepakatan langkah nyata dalam menahan kenaikan suhu global 1,5 derajat celcius (1,5C).

Halaman 2>>


(ras/sef)
Pages