
Ini Jurus Baru Singapura Lawan Ledakan Covid: Booster ke-2

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Covid-19 Singapura kini mengalami kenaikan pesat. Namun pemerintahnya belum melakukan pengetatan aturan pergerakan masyarakat.
Otoritas setempat justru mendorong warga, terutama yang berusia 50 tahun ke atas kembali melakukan vaksinasi booster kedua. Hal ini ditegaskan Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura, Suryopratomo.
"Dan untuk melakukan booster kedua tak perlu melakukan pendaftaran. Langsung saja menuju community center yang ada booster-nya," ujarnya melalui sebuah pernyataan yang diterima ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (6/7/2022).
"Jadi pemerintah Singapura dengan analisa mereka tetap berpendapat bahwa vaksin adalah tindakan pencegahan."
Suryopratomo juga menyebutkan bahwa vaksinasi yang dilakukan di Singapura sebenarnya telah mencapai seluruh kalangan masyarakat, termasuk anak-anak. Ini yang membuat penularan kasus Covid-19 tidak begitu meluas di ruang-ruang pertemuan anak seperti sekolah.
"Ada peningkatan kasus tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat dan juga bila ada kasus diminta untuk beristirahat di rumah akhirnya kasusnya tidak menyebar lebih cepat," tambahnya.
"Bahkan anak-anak usia 5 hingga 6 tahun sudah menjalani vaksinasi dan itu dirasa memberikan kekebalan bagi anak."
Singapura sendiri saat ini kembali mengalami ledakan kasus Covid-19. Kemarin, negara itu mencatat terdapat 12.784 kasus yang terdiri dari 12.248 kasus adalah infeksi lokal dan sementara 536 impor.
Gelombang kasus Covid-19 ini sendiri sebelumnya telah diprediksi oleh Singapura. Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Ong Ye Kung menyebutkan puncak infeksi Covid-19 akan melanda negara itu pada Juli. Ini diakibatkan oleh kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Meski begitu, ia mengatakan bahwa gelombang Covid-19 saat ini tidak akan separah gelombang Omicron awal tahun ini. Pada puncak gelombang Omicron sebelumnya, Negeri Singa mencatat sekitar 18.000 kasus setiap hari.
(sef/sef) Next Article Covid-19 di Singapura Mendadak Melonjak, Ini Biang Keroknya