²©²ÊÍøÕ¾

FoodAgri Insight

Udang di Balik Batu, UU Deforestasi Mau Tekan Harga Kopi RI

teti purwanti, ²©²ÊÍøÕ¾
01 August 2023 12:17
Ketua Departemen Spesialisasi & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Moelyono Soesilo saat menghadiri acara FoodAgri Insight On Location dengan tema
Foto: Ketua Departemen Spesialisasi & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Moelyono Soesilo saat menghadiri acara FoodAgri Insight On Location dengan tema "Melawan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa" di Jakarta, Selasa (1/8/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Moelyono Soesilo menduga ada agenda tersembunyi di balik langkah Uni Eropa memberlakukan Undang-undang (UU) Antideforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR).

Sebab, ujarnya, UU itu akan berdampak besar bagi rantai pasok kopi di pasar global.

"Mereka butuh kopi untuk industri. Dengan Undang-undang ini akan terdampak luar biasa. Di Italia itu untuk bisa membuat kopi Espresso bagus, butuh kopi robusta dari Indonesia," katanya dalam dalam FoodAgri CNCB Indonesia, 'Melawan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa', Selasa (1/8/2023).

"Ini yang jadi pertanyaan. Undang-undang ini sebetulnya yang kena dampak mereka. Oke, ngaruh ke petani kita dan industri kecil. Eksportir tidak terlalu," ujar Moelyono.

Petani Sawit Hingga Kopi Bersatu Lawan UU Anti Deforestasi Uni Eropa!(²©²ÊÍøÕ¾ TV)Foto: Petani Sawit Hingga Kopi Bersatu Lawan UU Anti Deforestasi Uni Eropa!(²©²ÊÍøÕ¾ TV)
Petani Sawit Hingga Kopi Bersatu Lawan UU Anti Deforestasi Uni Eropa!(²©²ÊÍøÕ¾ TV)

Kecurigaan Moelyono itu bukan tak beralasan. Sebab, cetusnya, sudah terlihat dari gelagat dan aksi yang dilakukan oleh industri pengolahan kopi di Eropa.

"Mereka sudah kirim orangnya ke Indonesia," katanya.

"Jadi, yang saya khawatirkan, (Uni Eropa) ada agenda. Mereka ingin menekan harga di Indonesia. Kita punya harga premium dibanding negara lain. Ini bisa jadi senjata mereka untuk menekan harga kopi di Indonesia," papar Moelyono.

Karena itu, lanjutnya, salah satu cara yang digunakan adalah membedakan kopi yang tersertifikasi dan yang bersertifikasi.

"Mereka akan membedakan yang ikut dan tidak ikut aturan, sudah nampak dari beberapa tahun sebelumnya," pungkas Moelyono.


(dce/dce) Next Article Bahaya, UU Anti Deforestasi Uni Eropa Ternyata Multi Tafsir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular