²©²ÊÍøÕ¾

FoodAgri Insight

Bos Sawit Buka-bukaan Fakta Bikin Sawit Tak Bisa Dilawan

teti purwanti, ²©²ÊÍøÕ¾
01 August 2023 18:25
Ketua Umum Gabungan Usaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Marto saat menghadiri acara FoodAgri Insight On Location dengan tema
Foto: Ketua Umum Gabungan Usaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Marto saat menghadiri acara FoodAgri Insight On Location dengan tema "Melawan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa" di Jakarta, Selasa (1/8/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengungkapkan produktivitas minyak sawit paling tinggi dibandingkan minyak nabati lainnya.

"Total luas minyak sawit di seluruh dunia hanya 24 juta hektare (ha) namun produktivitasnya mencapai 3,2 ton per ha per tahun, hal ini menyebabkan sawit tidak bisa dilawan. Sawit luar biasa produktivitasnya," kata Eddy dalam dalam FoodAgri Insight CNCB Indonesia, 'Melawan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa', Selasa (1/8/2023).

Berdasarkan data, luas perkebunan kedelai mencapai 132 juta ha dan bunga matahari seluas 30 juta ha. Secara luasan keduanya lebih besar dari sawit, bahkan penggunaan lahan sawit menjadi yang terkecil dibanding minyak nabati lainnya.

Ketua Umum Gabungan Usaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Marto (tengah) saat menghadiri acara FoodAgri Insight On Location dengan tema Foto: Ketua Umum Gabungan Usaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Marto (tengah) saat menghadiri acara FoodAgri Insight On Location dengan tema "Melawan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa" di Jakarta, Selasa (1/8/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Ketua Umum Gabungan Usaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Marto (tengah) saat menghadiri acara FoodAgri Insight On Location dengan tema "Melawan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa" di Jakarta, Selasa (1/8/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

"Beda dari tanaman nabati lain yang per musim, sawit tidak begitu, secara emisi juga membantu penyerapan karbon," jelas Eddy.

Menurut Eddy, sawit memiliki daun yang lebar dan tanaman hutan, yang menyerap CO2 dan menghasilkan O2.

"Oleh karena itu semua, kita lihat ada unsur perang dagang. Apalagi, dengan EUDR (Undang-undang (UU) Antideforestasi Uni Eropa atau European Union Deforestation Regulation) pemerintah memberikan mandat ISPO. Namun sertifikasi ini tidak dianggap oleh Uni Eropa," rinci Eddy.

Meski begitu, Eddy sangat mengapresiasi pemerintah yang sangat memperjuangkan hal ini secara global. Menurut Eddy, pemerintah tahu benar saat aturan ini dijalankan petani sawit yang paling terdampak.

Seperti diketahui Indonesia dan Malaysia sepakat membentuk Satuan Tugas Bersama dengan Komisi Eropa untuk dalam memperkuat kerja sama untuk menghadapi diberlakukannya EUDR.

Satgas Bersama tersebut diinisiasi oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia YAB Dato' Sri Haji Fadillah bin Haji Yusof dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Pembentukan Satgas Bersama dilakukan setelah pertemuan dengan para pemimpin politik Uni Eropa (UE) di Brussel pada akhir Mei lalu.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri menyatakan keprihatinannya dengan regulasi EUDR yang baru disahkan. Mereka menegaskan pentingnya komoditas, khususnya kelapa sawit, bagi perekonomian di kedua negara, terutama terhadap petani kecil.


(dce/dce) Next Article Bahaya, UU Anti Deforestasi Uni Eropa Ternyata Multi Tafsir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular