
Ada 12 Bank Mirip SVB di Amerika, Risiko Besar Mengancam?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bangkrutnya Bank Silicon Valley (SVB) mulai menimbulkan kekhawatiran investor jika krisis akan menular ke bank lain. Sialnya ada kemungkinan hal itu terjadi.
Masalah likuiditas bisa saja tidak hanya hinggap di tubuh SVB. Apalagi ketika aturan perbankan di Amerika Serikat memberi jalan tersebut.
Bank Amerika Serikat The Fed menerapkan pengelompokan bank dengan syarat LCR dan NSFR bagi setiap golongan bank di AS.
Kedua rasio itu adalah untuk melihat ketersediaan dana atau likuiditas untuk arus kas keluar dalam 30 hari ke depan (LCR/Liquidity Coverage Ratio). Kemudian untuk mengukur likuiditas pendanaan struktural (Net Stable Funding Ratio/NSFR).
Akan tetapi aturan yang dibuat tampaknya hanya berlaku bagi bank dengan modal besar saja. Bagi bank sekelas SVB tidak diatur besaran LCR dan NSFR yang wajib dipenuhi.Di mana normalnya perlu pemenuhan dengan rasio sebesar 100% masing".
Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa bank dengan aset antara US$100 miliar sampai US$250 miliar serta memiliki WSTWF US$50 miliar tidak wajib mematuhi aturan pemenuhan LCR dan NSFR.
SVB sendiri masuk dalam kategori bank yang tidak perlu patuh terhadap pemenuhan LCR dan NSFR.
"Per 31 Desember 2022, kami memiliki kurang dari $50 miliar di WSTWF, oleh karena itu, saat ini kami tidak tunduk pada persyaratan LCR dan NSFR," mengutip laporan 10-K Bank Silicon Valley.
Jadi meskipun SVB merupakan bank terbesar ke-16 di AS berdasarkan ukuran neraca, risiko bank tersebut tidak tercakup oleh peraturan perbankan yang ada.
Tak hanya SVB, menurut Tailoring Rule Visual The Fed yang dirilis 2019 terdapat beberapa bank yang masuk kategori IV yang tidak wajib memenuhi aturan LCR dan NSFR.
Bank-bank itu adalah:
1.ÌýAlly Financial
2. American Express
3. BB&T Corp
4. Citizens Financial
5. Discover
6.Fifth Third
7. Huntington
8.Ìý°±ð²â°ä´Ç°ù±è
9. M&T Bank
10.Regions Financial
11.ÌýSunTrust Inc.,
12. Synchrony Financia
Jadi tampaknya risiko likuiditas perbankan AS tampaknya masih sangat sensitif. Bank-bank yang masuk kategori IV seperti SVB harus diperhatikan lagi likuiditasnya.
Apalagi tidak ada kewajiban pemenuhan likuiditas sehingga sangat rentan kolaps.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(mae)