²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Astaga! Fitch Pangkas Rating Utang 30 Negara, Bakal Nambah?

tahir saleh, ²©²ÊÍøÕ¾
06 July 2020 07:10
fitch ratings
Foto: Reuters/Reinhard Krause

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -ÌýLembaga pemeringkat global, Fitch Ratings (Fitch) menurunkan peringkat utang berdaulat atau sovereign credit ratingÌýatas 33 entitas termasuk negara di sepanjang semester I-2020. Selain itu, Fitch juga menurunkan prospek (outlook) kredit atas 40 negara atau entitas berdaulat menjadi "negatif".

µþ²¹³ó°ì²¹²ÔÌý²¹²µ±ð²Ô²õ¾± ratingÌýglobal yang didirikan tahun 1914 dan berbasis di New York, AS, ini menegaskan pemangkasan dan penurunan prospek pemeringkatan negara dan entitas lainnya belum selesai di tengahÌý±è²¹²Ô»å±ð³¾¾± coronavirusÌý(°ä´Ç±¹¾±»å-19) yang menghantam keuangan pemerintah di hampir sejumlah negara.

James McCormack, Kepala Global Peringkat Sovereign Fitch, mengatakan pihaknyaÌýtelah menempatkan peringkat kredit dari 40 negara atau entitas berdaulat dengan prospek "negatif". Itu artinya peringkat entitas tersebut berpotensi diturunkan.

"Kami tidak pernah [melakukan pemangkasan rating sebanyak ini] dalam sejarah Fitch Ratings, dengan 40 negara memiliki prospek negatif pada periodeÌýyang sama," katanya dalam program "Capital Connection" diÌý°ä±·µþ°äÌý±õ²Ô³Ù±ð°ù²Ô²¹³Ù¾±´Ç²Ô²¹±ô, Jumat (3/7/2020).

"Itu terjadi setelah kita menurunkan peringkat pada paruh pertama tahun ini, sebanyak 33 sovereign atau negara. Kami tidak pernah menurunkan peringkat sebanyak 33 [negara] dalam tahun tertentu, jadi kami sudah melakukannya [dengan jumlah sebanyak ini] dalam periode setengah tahun," tambahnya.

Adapun sovereign credit ratingÌýyang telah diturunkan peringkatnya oleh Fitch meliputi Inggris dan Hong Kong. Data siaran pers Fitch juga menjelaskan beberapa penurunan peringkat, misalnya Fitch memangkas rating 4 bank di Kosta Rika, peringkat Meksiko, dan 4 bank di Italia.

Mengacu dokumen bertajuk "Sovereign Credit Ratings and Their Determination by the Rating Agencies", disebutkanÌýsovereign credit rating adalahÌýpenilaian independen atas kelayakan kredit suatu negara atau entitas berdaulat tertentu. Secara umum, ditujukan bagi para entitas penerbit utang, apakah negara, daerah otonom, otoritas lokal, lembaga internasional tertentu, atau perusahaan.

Lebih lanjut, McCormack menjelaskan bahwa di tengah pandemiÌýini, banyak pemerintah negara meningkatkan anggaran pengeluaran mereka untuk mengatasi kejatuhan ekonomi akibat dampak pandemi coronavirus.

Tingginya alokasi anggaran ini diperkirakan akan menyebabkan posisi keuangan 119 negara yang menjadi penilaian Fitch berpotensi terganggu. Dampaknya bisa berupa defisit anggaran yang lebih besar atau surplus yang lebih kecil dalam anggaran pemerintah. Efek lainnya yang tak terhindarkan ialah peningkatan utang negara.

Dana Moneter Internasional (IMF) sebelumnya mengatakan bahwa tindakan penguncianÌýatau lockdown yang diberlakukan di banyak negara untuk mengekang penyebaran virus corona telah merugikan ekonomi global lebih dari yang diharapkan.

IMFÌýbahkan memperingatkan bahwa utang publik secara global berpotensiÌýmenembus level tertinggi sepanjang masa lebih dari 100% dari produk domestik bruto (PDB) dunia.

Fitch, dalam laporan Mei, juga memperingatkan bahwa potensi gagal bayar atau default pemerintah dapat mencapai rekor tahun ini karena pandemi coronavirus dan dampak pelemahan harga minyak. Dalam laporannya, Fitch menyatakan, Argentina, Ekuador, dan Lebanon telah mengalami gagal bayar utangnya tahun ini.

McCormack mengatakan bahwa lembagaÌýtersebut akan mengawasi apakah pemerintah dapat menurunkan tingkat utang mereka setelah ekonomi bangkit dari pandemi coronavirus.

"Kekhawatiran kami sesungguhnya adalah apa yang terjadi setelah kami sampai ke sisi lain dari periode krisis coronavirus," katanya. "Saya pikir itulah fokus yang kami miliki dan itu akan benar-benar menjadi faktor yang menentukan ke mana arah peringkat ini [bagi negara-negara terdampak]."

Beberapa negara dengan prospek yang diturunkan negatif di antaranya Uganda (rating B+), Namibia (BB), Ethiopia (B), India (BBB-), Nikaragua (B-), Spanyol (A-), Laos (B-), dan lainnya.

Khusus Indonesia, pada 24 Januari 2020, Fitch mengafirmasiÌýperingkat sovereign credit rating Indonesia pada level BBBÌýdenganÌýoutlook stabil (Investment Grade).

Menurut pandangan Fitch, faktor kunci yang mendukung afirmasi rating tersebut adalah prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah yang baik dan beban utang pemerintah yang relatif rendah dibandingkan negara peers (sekelas) dengan rating yang sama.

Namun, Fitch mengingatkan tantangan yang masih dihadapi yaitu masih tingginya ketergantungan terhadap sumber pembiayaan eksternal, penerimaan pemerintah yang rendah, serta indikator struktural seperti tata kelola dan PDBÌýper kapita yang masih tertinggal dibandingkan negara peers rating.

Pada 2 Juli lalu, Fitch memberikan rating BBBÌýterhadap Samurai Bonds RI atau obligasi negara dengan denominasi yen Jepang, dan memberikan rating BBBÌýatas sukuk negara.


(tas/sef) Next Article Fitch Turunkan Peringkat Utang 33 Negara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular