Selain Gesit, beberapa pabrikan motor listrik lain juga sudah beroperasi dan menjual produk mereka kepada konsumen Indonesia. Akan tetapi hampir semuanya, termasuk pabrikan Gesits, dapat digolongkan sebagai pabrikan 'kecil' dengan produksi yang masih terbatas.
Hartono Bersaudara
Michael Bambang Hartono dan Robert Budi HartonoÌý(dua kakak beradik yang menjadi orang terkaya di Indonesia) melalui perusahaan modal ventura anak usaha Grup Djarum, GDP Venture, telah melakukan investasi pada produsen kendaraan listrik berbasis di Singapura, Ion Mobility.
Tidak diketahui berapa banyak investasi yang digelontorkan ataupun porsi kepemilikan yang diperoleh GDP Venture.
Masuknya GDP Venture dan pemodal ventura utama lain, membuat Ion Mobility berencana untuk membangun pabrik di Singapura dan Indonesia yang merupakan bagian dari persiapan peluncuran produk perusahaan di kedua negara tersebut.
Saat ini, Ion Mobility dikabarkan sedang menyiapkan peluncuran sepeda motor listrik pada akhir tahun 2021.
Ion Mobility berencana membangun fasilitas perakitan sepeda motor listrik dan meluncurkan produk tersebut di Jakarta pada tahun 2022.
GoTo
Perusahaan ride hailing karya anak bangsa, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) telah mengumumkan kerja sama dengan perusahaan teknologi baterai asal Taiwan, Gogoro. Kemitraan strategis tersebut dilakukan demi mempercepat pengadopsian kendaraan listrik roda dua di Indonesia.
KemitraanÌý saat ini mencakup investasi GoTo Group di Gogoro melalui skema Private Investment in Public Equity (PIPE), dan kerja sama Gojek, Gogoro, dan Pertamina melalui skema percontohan baterai swap dan uji coba kendaraan Gogoro Smartscooter di Jakarta.
Gogoro menyebutkan sebagai pasar roda dua bermotor terbesar ketiga di dunia, Indonesia memiliki potensi besar karena mampu menjual 7 juta kendaraan per tahun dengan penetrasi EV kurang dari 3%.
Ìý"Bersama Gojek dan dukungan pemerintah Indonesia, kami berada di jalur yang tepat untuk mewujudkannya," ujar Horace Luke, pendiri dan CEO Gogoro, dalam rilis resmi perusahaan dikutip ²©²ÊÍøÕ¾ Kamis (11/11).
Baterai swap dari Gogoro menurut Horace merupakan inovasi terkini pada pengisian bahan bakar listrik. "Kami menghadirkan platform terbuka untuk mendukung produsen kendaraan roda dua dalam memperkenalkan kendaraan listrik yang dapat melakukan pengisian bahan bakar secara cepat, aman, dan mudah digunakan."
Kevin Aluwi, Co-Founder dan CEO Gojek menyebutkan "kemitraan seperti ini sangat penting jika kita ingin memenuhi tujuan untuk melakukan transformasi transportasi dalam kota."
Proyek awal kemitraan ini adalah digunakannya 250 Gogoro Smartscooter sebagai armada Gojek dan empat stasiun penukaran baterai GoStation yang akan berlokasi di SPBU Pertamina.
Pada September 2021, GoTo berinvestasi dalam pembiayaan PIPE sehubungan dengan kombinasi bisnis yang dilakukan Gogoro dengan Poema Global Holdings Corp. Transaksi ini diharapkan selesai pada awal 2022.
NEXT: Ada Grup MCAS
Kolaborasi SiCepat, Grup MCAS dan Raffi Ahmad
PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), melalui anak usahanya PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), dari Grup Kresna, menggandeng perusahaan layanan kurir PT SiCepat Expres Indonesia (SiCepat) memasuki bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dengan membentuk perusahaan patungan (joint venture) bernama PT Energi Selalu Baru (ESB).
Menurut keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/6), nantinya, ESB akan berfokus pada distribusi sepeda motor listrik, penukaran baterai dan berbagai layanan pendukungnya.
Anak usaha NFCX, yang juga sempat dikaitkan dengan artis ternama Raffi Ahmad, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), dan emiten penyedia solusi sumber daya manusia (SDM) dan logistik PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) akan memiliki saham minoritas di ESB.
DMMX dan TFAS akan berfokus menyediakan dukungan komersial, infrastruktur dan ekosistem untuk ESB.
Dalam keterangan tertulis tersebut, Director & Corsec MCAS Rachel Siagian menyebutkan bahwa ESB bakal memiliki saham mayoritas di perusahaan produsen motor dan sepeda listrik asal Semarang, PT Volta Indonesia Semesta (Volta).
Rachel menyebut, ESB bertujuan untuk meningkatkan penyerapan dan penerimaan penggunaan EV di Indonesia dengan menyediakan distribusi sepeda motor listrik yang seamless dan layanan penukaran baterai (battery exchange), diberdayakan oleh platform digital dan teknologi Internet-of-Things (IoT).
"Volta akan menjadi rumah produksi utama sepeda motor listrik untuk ESB dengan NFCX menyediakan dan mengelola platform digital untuk registrasi dan pengelolaan kendaraan, pembayaran dan rewards," kata Rachel, dikutip ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (9/6).
Rencananya, ESB akan memanfaatkan kemampuan logistik serta jaringan SiCepat dan TFAS untuk merencanakan dan menyebarkan stasiun penukaran baterai.
Di samping itu, ekspansi jaringan penukaran baterai ini juga bakal menggunakan jaringan toko ritel DMMX yang luas di seluruh Tanah Air.
Direktur Volta Willty Awan menjelaskan perseroan menyambut baik kemitraan dengan NFCX dan berbagai perusahaan teknologi afiliasi dalam MCAS Group untuk membawa adopsi EV di Indonesia ke level selanjutnya.
Sementara menurut CEO SiCepat The Kim Hai, untuk tahap pertama, perusahaan akan menambahkan sekitar 5.000 sepeda motor listrik ESB ke dalam armada SiCepat dan akan terus menambahkan sepeda motor listrik untuk mendukung upaya pemerintah menuju Indonesia yang lebih hijau.
Tidak ketinggalan Presiden Direktur DMMX Budiasto Kusuma menambahkan, "Kami berharap bahwa traffic tambahan dari pengendara EV (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan jumlah motor listrik sebanyak 13 juta unit pada 2030) juga akan menguntungkan toko para mitra kami."
Sepeda motor listrik dan fasilitas pendukungnya ini diharapkan dapat dibuka untuk akses pasar massal pada akhir paruh kedua tahun 2021.
Asal tahu saja, DMMX anak anak usaha dari NFCX dan bagian dari Grup M Cash. DMMX bergerak di bidang pemasaran perdagangan digital dan platform pertukaran iklan cloud yang menyediakan berbagai layanan end-to-end.
Sebelumnya, DMMX tercatat bekerjasama dengan perusahaan milik Raffi Ahmad, RANS Entertainment untuk membentuk perusahaan patungan untuk membangun platform pemasaran media sosial digital dan pendirian joint venture (JV), PT DMMX Rans Digital (DIGIRANS). Perusahaan ini akan mengelola platform tersebut. DMMX memiliki 33,33% saham senilai Rp 300 juta.
Volta sendiri adalah perusahaan produsen sepeda dan motor listrik yang didirikan pada tanggal 9 Oktober 2017 dan mulai memasarkan produk sepeda listrik pada Februari 2018.
Polytron
Polytron, merek yang lebih dikenal dengan produk elektronik rumah tangga seperti kulkas, TV sampai mesin cuci yang tergabung dalam Grup Djarum ini, baru-baru ini secara resmi telah memperkenalkan satu produk motor listrik terbaru mereka dengan nama "Evo Polytron".
Dalam laman web resmi pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo datang meninjau proses pembuatan motor listrik tersebut di Kudus, Jawa Tengah pada Rabu (3/11) pekan lalu.
Ganjar memuji bentuk produk motor listrik Polytron jauh lebih maju dan berkembang. Di seri motor yang lebih besar, desainya menarik dan terlihat lebih gagah.
Ganjar mengatakan sangat bangga karena ada satu karya lagi dari Jateng, motor listrik buatan Polytron. Satu lagi motor listrik asal Jateng adalah pabrikan Viar.
Business Development PT Hartono Istana Teknologi, Christopher mengatakan, Evo memiliki spesifikasi power maksimal 3.000 watt. Maksimum speed 60 km/jam dengan baterai 1.740 WH.
"Dengan baterai seperti itu, kita bisa menempuh 60-70 km," jelasnya.
Kelebihan motor listrik ini dibanding motor bahan bakar, menurut Christopher, banyak. Selain lebih irit, biaya perawatan nyaris tidak ada.
"Kelebihan motor ini, lebih irit. Motor bensin misalnya kegunaan saya pribadi, seminggu itu saya jalan sekitar 100 km dan bensin yang harus saya beli Rp30 ribuan seminggu. Dengan motor ini, biaya saya hanya sekitar Rp2.500-3.000 per minggu.
Grab
Perusahaan transportasi asal Singapura tersebut memang belum secara resmi masuk atau menyatakan tertarik untuk menggeluti bisnis kendaraan listrik. Akan tetapi perusahaan yang memiliki porsi bisnis cukup besar di Indonesia ini telah menyatakan komitmen untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional.
Akhir tahun lalu, aplikasi serba bisa terdepan di Asia Tenggara, mempertegas komitmen jangka panjangnya untuk membangun Indonesia melalui Peluncuran Kendaraan Berbasis Listrik (KBL) di Bali.
Bersama dengan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Provinsi Bali, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, PT Pegadaian, Astra Honda Motor, dan Panasonic, Grab meluncurkan 30 kendaraan motor listrik dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 7 titik yang tersebar di seluruh Bali.
Baru-baru ini, Grab bekerja sama dengan produsen kendaraan listrik lokal VIAR, melakukan serah terima dan pemesanan lebih dari 6.000 sepeda motor listrik di Kota Semarang. Kemudian, sebanyak 500 unit diberikan untuk para driver di Ibu Kota provinsi Jawa Tengah.
Hal ini dikatakan Grab Indonesia merupakan bagian dari inisiatif pelestarian lingkungan hidup # untuk mengurangi emisi karbon, sejalan dengan target pemerintah untuk menghadirkan 2 juta unit EV (Electric Vehicle) pada tahun 2025.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia yang diwakilkan oleh Sripeni Inten Cahyani, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Grab menyebutkan bahwa seluruh kendaraan listrik tersebut nantinya akan digunakan oleh mitra pengemudi GrabBike dan mitra pengantaran Grab di seluruh Indonesia.
Jika upaya Grab dalam melakukan pengurangan emisi karbon terus meningkat, bukan tidak mungkin di masa depan perusahaan internet raksasa ini juga akan merambah dan berinvestasi di motor listrik.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA