²©²ÊÍøÕ¾

Piala Dunia 2018

Nike Setop Sponsori Tim Piala Dunia Iran Karena Sanksi AS

Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
12 June 2018 15:55
Nike Setop Sponsori Tim Piala Dunia Iran Karena Sanksi AS
Foto: Reuters/Grigory Dukor
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dan kembali memberlakukan sanksi ekonomi berat ke negara itu menyebabkan dampak di luar arena politik, yaitu Piala Dunia 2018.

Nike, perusahaan apparel yang akan menyediakan sepatu untuk 60% pemain Piala Dunia 2018 mengehentikan kerja sama untuk negara Iran.

"Sanksi itu berarti, sebagai perusahaan AS, kami tidak bisa menyediakan sepatu untuk para pemain tim nasional Iran saat ini," kata Nike dalam sebuah pernyataan resmi hari Jumat (8/6/2018) kepada NBC News.

Kementerian Keuangan AS, yang bertanggungjawab dalam menerapkan sanksi keuangan ke Iran, dapat menuntut seseorang yang sengaja melanggar sanksi itu dengan hukuman kriminal dengan denda hingga US$1 juta (Rp 13,9 miliar) dan 20 tahun penjara, menurut situs kementerian.

Institusi keuangan Amerika juga bisa "dikenakan hukuman perdata hingga maksimal US$250.000 atau dua kali lipat nilai transaksi," tulis situs itu.

Keterangan resmi Nike tidak menyebutkan secara spesifik bagian sanksi AS mana yang akan dilanggar dengan menyediakan sepatu untuk tim nasional Iran.

Keputusan Nike ini pun mendapatkan reaksi keras dari Kepala Pelatih tim nasional Iran Carlos Queiroz.

"Para pemain terbiasa dengan peralatan olahraga mereka, dan tidak benar untuk menggantinya seminggu sebelum pertandingan penting seperti ini," kata Queiroz kepada para reporter di luar sesi latihan tim di Moscow hari Rabu (6/6/2018). Para pemain biasanya berlatih menggunakan sepatu yang mereka pakai di pertandingan resmi.

Queiroz juga meminta FIFA, asosiasi internasional yang bertanggungjawab pada pertandingan, untuk membahas masalah ini.

"Saya belum memperoleh kejelasan dasar hukum apa yang [Nike] gunakan untuk menyatakan ini. Mereka harus memberi acuan bagian sanksi mana yang dibicarakan karena sebenarnya mereka tidak menjual apapun," kata Trita Parsi, presiden Dewan Nasional Iran Amerika (National Iranian American Council).

Alasan Nike tidak menyediakan sepatu adalah "tidak ada lisensi umum yang memperbolehkan transfer pakaian berasal atau milik AS ke Iran," kata Richard Nephew, mantan direktur untuk Iran di Dewan Keamanan Nasional dan pakar sanksi, kepada NBC News melalui surel.

"Kami memiliki lisensi untuk produk kemanusiaan, dan sepatu biasanya tidak termasuk," kata Nephew. 

Kementerian Keuangan AS menerbitkan beberapa lisensi untuk mengesahkan aktivitas yang tidak akan dilarang dengan Iran, tetapi Nephew mengatakan sepatu Nike kemungkinan tidak termasuk dalam lisensi itu.

Dia mengatakan hal ini sudah menjadi kebijakan AS sejak sekitar tahun 1995 ketika embargo diberlakukan di masa pemerintahan Presiden Bill Clinton.

Meskipun begitu, tim Iran mengenakan sepatu dari Nike dalam pertandingan Piala Dunia 2014. Ketika itu, Iran sedang dikenakan sanksi berat oleh pemerintah Obama sebelum kesepakatan nuklir ditandatangani tahun 2015.

Sejak Piala Dunia 1994, Nike juga telah mewakili pemain tertentu dan menyediakan sepatu resmi untuk lebih dari separuh pemain Piala Dunia.

Belum jelas bagaimana keputusan Nike ini akan berdampak pada salah satu pemain yang disponsorinya, yaitu penyerang Iran kelahiran Swedia bernama Saman Ghoddos. Belum jelas juga apakah dia akan dipaksa untuk mengenakan merek lain.

Washington Post melaporkan sponsor lain untuk perorangan ataupun tim tidak akan terpengaruh oleh keputusan ini. Tim Iran juga masih memperbolehkan pemain memilih sendiri merek sepatu yang akan dikenakan di pertandingan.



Adidas, sebuah merek Jerman, bermitra dengan FIFA sejak 1970 dan memiliki kontrak untuk mensponsori Piala Dunia sampai 2030, menurut Reuters. 

Perusahaan itu juga akan menyediakan jersey atau kaos seragam untuk tim Iran. Pemerintah Trump sudah memperingatkan Jerman dan pengusaha Jerman untuk berbisnis dengan Iran.

Nike tidak merespon pertanyaan dari NBC News terkait hal ini, begitu pula dengan FIFA dan Adidas.

"Tipe perang kebudayaan yang [Trump] cukup bersemangat untuk perjuangkan nampaknya mengelilingi dunia olahraga dan dia telah mengubah dunia olahraga menjadi arena politik," kata Parsi.

Parsi merujuk pada cekcok antara si presiden dengan pemain NFL (National Football League) yang memilih untuk mogok selama musim 2017-2018 sebagai bentuk protes atas kebrutalan polisi terhadap penduduk Amerika berkulit hitam. Trump menuduh para pemain tidak patriotik dan mencabut undangannya ke Philadelphia Eagles, pemenang Super Bowl 2018, untuk mengunjungi Gedung Putih.

Untuk diketahui, keputusan Nike itu berdasarkan keputusan Trump untuk menarik diri dari kesepakatan gabungan antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu AS, China, Prancis, Rusia dan Inggris, serta Jerman dan Uni Eropa.

Sanksi resmi terhadap Iran rencananya akan diterapkan kurang dari enam bulan dari keputusan presiden di tanggal 8 Mei. Sementara itu, pertandingan pertama untuk tim Iran di Piala Dunia adalah melawan Morocco di tanggal 15 Juni.



Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular