Tragis Pembeli Meikarta, BU Sampai Jual Rugi Unit Belum Jadi
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sungguh miris nasib pembeli Meikarta, mega proyek properti berlokasi di kabupaten Bekasi. Proyek kota terencana ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada 4 Mei 2017.
Kala itu disebut, nilai investasi mencapai Rp278 triliun dengan rancangan akan memiliki 100 gedung pencakar langit yang memiliki 35-46 lantai.
Namun, kini proyek ini tengah jadi sorotan.
Pasalnya, pembeli yang tergabung dalam Komunitas Peduli Konsumen Meikarta tengah melancarkan aksi protes lantaran tak juga menerima unit dari pihak Meikarta. Setelah melakukan aksi di depan DPR pekan lalu, hari ini (Rabu, 14/12/2022) rencananya perkumpulan pembeli ini diterima dalam rapat dengar pendapat umum oleh DPR.
Sebelumnya, Komunitas ini mengaku telah mengirimkan surat pengaduan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Juni 2022, namun belum mendapat respons.
Pantauan ²©²ÊÍøÕ¾ di lokasi mega proyek properti ini, tampak beberapa bangunan seperti apartemen yang belum jadi dan terbengkalai, di antara rumput liar. Juga masih ada tanah kosong yang beberapa titik tergenang.
Sebenarnya, Pihak PT Lippo Cikarang Tbk sudah buka suara mengenai kelanjutan proyeknya.
Menurut Manajemen, konsumen bakal dapat unitnya tahun 2027 atau 10 tahun sejak projek ini pertama kali rilis.
Corporate Secretary Lippo Cikarang Veronika Sitepu mengatakan, hingga saat ini sudah dilakukan serah terima pada sekitar 1.800 unit kepada pembeli.
"Serah terima secara bertahap kepada pembeli telah dilakukan sejak bulan Maret 2021. Sampai dengan saat ini sudah diserahterimakan kurang lebih 1.800 unit kepada pembeli," jelasnya dikutip Rabu (14/12/2022).
Dia juga menyampaikan dalam putusan homologasi ( Putusan No. 328/Pdt.Sus- PKPU/2020/PN.Niaga Jakarta Pusat tertanggal 18 Desember 2020), penyerahan unit akan dilakukan secara bertahap hingga 2027. Saat ini sebanyak 28 tower sudah pada tahap penyelesaian akhir pembangunan.
Mendadak Jual Rugi
Tak dinyana, di tengah memanasnya proyek Meikarta yang belum rampung, terpantau kini pembeli Meikarta pun sudah mulai melego asetnya.
Alasannya, pemilik apartemen Meikarta ini sedang butuh uang alias BU.
Berdasarkan pantauan di situs e-commerce, pemilik apartemen Meikarta menjual unitnya dengan harga miring.
Salah satunya adalah pemilik di Distrik 1 Tower Oakview lantai 19 ukuran 2 bed room (BR). Luas bangunan dan luas tanah masing-masing 42 M2, di dalamnya tersedia 1 kamar mandi dengan AC, Fire Extenguisher, Gordyn, PAM, Refrigerator, Stove, Water heater. Pemilik mengklaim sudah memiliki legalitas Sertifikat Hak Milik (SHM).
"Butuh uang (BU) Harga developer Rp 600 juta. Saya jual seharga cepat aja Rp 325 juta non furnish. Dan Rp 375 juta full furnish," kata penjual dilansir dari OLX.
Selain itu, ada juga pemilik lain yang menawarkan harga Rp 395 juta untuk luas tanah dan bangunan masing-masing 47m2.
"Apartemen Meikarta jual rugi BU," tulis penjual.
Selain unit yang sudah jadi, beberapa pemilik juga tengah menawarkan unitnya yang masih dalam tahap perencanaan. Dengan iming-iming bakal jadi dalam waktu dekat, pemilik coba merayu calon pembeli dengan keuntungan tertentu, padahal bangunannya saja belum ada.
"Pembangunan tower termasuk dalam distrik 3 yang direncanakan mulai pembangunan Desember 2022. Jadwal topping-up 2025 paling lambat 2027. Keuntungan beli unit apartemen distrik 3 untuk investasi dibanding unit yg sudah jadi adalah belum ada pembangunan sehingga tidak perlu bayar biaya maintenance," tulis pemilik.
Spesifikasi Apartemen Meikarta tersebut bertipe Studio dengan Luas Apartemen 21,91 m2, Blok 28028 Tower S-2, Lantai 31 serta No unit: 31a1.
Ketua Komunitas Peduli Konsumen Meikarta Aep Mulyana mengungkapkan, banyaknya penghuni yang menjual unitnya karena sejumlah faktor, diantaranya Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) yang tergolong besar.
"Saya dapat info IPL-nya lumayan, kabarnya tembus ada yang Rp 2 juta buat keamanan, biaya lain termasuk air listrik, air. Nilai segitu sebulan kan ada yang mampu, ada yang nggak juga," katanya kepada ²©²ÊÍøÕ¾, dikutip Rabu (14/12/22).
Cerita Mengejutkan
Sementara itu, Aep mengungkapkan, ada pejabat yang telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit, hampir Rp 1 miliar dan langsung lunas di awal untuk membeli unit di Meikarta.
"Ia menjadi salah satu yang tergoda dengan masifnya iklan Meikarta pada periode awal muncul medio 2017 silam. Sayangnya, hingga kini unitnya belum jelas dan nampak seperti hantu," katanya.
"Rp 800 juta waktu itu, karena pingin laku (sales-nya) dia pingin disatukan jadi 3 kamar disatukan, harga 800 katanya waktu itu. Salesnya acc aja kan, begitu kemarin ditanyain nggak ada tipe itu. Pejabat ini cash keras 2017 keluar Rp 800 juta. Sampai sekarang ngga jadi-jadi masih tanah merah," tambah Aep menolak mengungkapkan identitas pejabat tersebut.
Selain itu, dia menambahkan, ada juga pembeli yang berada di luar negeri. Hingga ikut bergabung dalam komunitas pembeli Meikarta.
(dce/dce) Next Article Kasihan! Pembeli Meikarta Baru Bisa Dapat Unit Tahun 2027