²©²ÊÍøÕ¾

Ssst! Ini Resolusi Presiden Jokowi di Tahun 2023

Emir Yanwardhana, ²©²ÊÍøÕ¾
02 January 2023 10:58
Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2023
Foto: Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2023

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengemukakan resolusinya pada tahun ini. Dalam kunjungan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1/2023), Jokowi mengungkapkan satu resolusinya bagi Indonesia.

Dia enggak menyampaikan resolusinya sebagai pribadi, tetapi menegaskan bahwa resolusinya sebagai Presiden. Dia berharap Indonesia tidak terkena imbas resesi global

"Ya jangan pribadi lah, (sebagai presiden) kita berharap indonesia tidak terkena imbas resesi global," ujar Presiden kepada awak media di Pasar Tanah Abang.

Sebelumnya, Jokowi juga menegaskan bahwa tahun 2023 adalah tahun ujian bagi ekonomi dunia dan ekonomi Indonesia. Pasalnya, ketidakpastian global sulit untuk diperkirakan.

Seperti diketahui, lembaga multinasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia hingga lembaga rating dunia seperti Fitch Ratings dan Moody's Analytics ramai-ramai memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2023 berkali-kali.

IMF sudah memangkas proyeksi ekonomi global 2023 dari 4,4% pada forecast Januari, 3,2% pada April, dan menjadi 2,7% pada forecast Oktober.

Fitch Ratings memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2023 dari 1,7% menjadi 1,4%. Sementara itu, Moody's memproyeksi ekonomi global hanya akan tumbuh 2,3% pada tahun depan dari 2,7% pada 2022.

Jokowi sendiri berharap Indonesia masih bisa tumbuh di kisaran 5% pada 2023.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan berada di kisaran 5,1-5,3% dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo lebih pesimis di kisaran 4,7-5,5%.

"Tahun depan forecast ekonomi Indonesia agak lebih rendah dibandingkan tahun ini, karena environment global akan melemah secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia tahun depan," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, pekan lalu.

Tantangan terbesar Indonesia pada tahun depan diperkirakan masih datang dari faktor eksternal, terutama ancaman resesi dan kebijakan moneter ketat The Fed. Resesi di negara maju diperkirakan bisa menekan ekspor Indonesia, sementara kebijakan moneter ketat bisa membuat pasar keuangan Tanah Air goyang.


(haa/haa) Next Article Waduh! Inggris Resmi Masuk Resesi Ekonomi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular